4 Fakta Begal Sadis di Jakpus Bunuh Pria Depan Kampus

4 Fakta Begal Sadis di Jakpus Bunuh Pria Depan Kampus

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 20 Jan 2023 20:38 WIB
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin
Foto: Anggi Muliawati/detikcom

3. Amankan 2 CCTV

Polisi menyisir CCTV di tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengusut kasus tersebut. CCTV itu akan digunakan untuk mencari jejak pelaku lainnya.

"(CCTV) sudah ada, sudah kita peroleh, dari sanalah kita bisa menunjukkan kelompok mereka, jumlahnya berapa orang termasuk identitasnya mereka," kata Komarudin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komarudin mengatakan ada 2 CCTV yang telah disita. Namun, Komarudin belum bicara banyak terkait lokasi CCTV tersebut

"Sementara 2 (CCTV yang disita)," ujarnya.

ADVERTISEMENT

4. Pelaku Begal Jaringan Baru

Polisi mengungkap pelaku begal itu merupakan jaringan baru. Diketahuinya komplotan begal itu jaringan baru merujuk data yang dimiliki kepolisian.

"Mereka kategori masih jaringan baru. Kita punya data, kita ada data kelompok-kelompok yang pelaku-pelaku begal, nah ini mereka termasuk yang sebelumnya tidak ada datanya di kita," ujar Komarudin kepada wartawan, Jumat (20/1/2023).

Komarudin mengatakan meski masih dalam kategori jaringan begal baru, para pelaku sudah memiliki pembagian tugas yang terstruktur. Dia menyebut enam pelaku yang masih DPO masih dalam tahap pengejaran.

"Jadi ada yang tugasnya menjual, jadi begitu kejadian ada yang bertugas membawa motor, kemudian langsung diserahkan kepada seseorang, ini kan masih menurut pengakuan dari dua orang yang sudah kita amankan," ujarnya.

Dia mengatakan dua pelaku yang telah ditangkap mengaku baru pertama kali menjalankan aksi begal tersebut. Namun, Komarudin menegaskan pihaknya akan terus mendalami kasus tersebut.

"Kalau pengakuan tersangka baru sekali, nanti kita kembangkan setelah semua dapat (ketangkap)," ucapnya.
Korban Tewas Ditusuk


(dek/dek)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads