4 Fakta Begal Sadis di Jakpus Bunuh Pria Depan Kampus

4 Fakta Begal Sadis di Jakpus Bunuh Pria Depan Kampus

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 20 Jan 2023 20:38 WIB
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin
Foto: Anggi Muliawati/detikcom
Jakarta -

Dua orang tersangka begal yang menewaskan seorang pria berinisial KSD (27) di dekat Universitas Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta Pusat (Jakpus) telah ditangkap. Polisi menyebut masih ada enam orang lainnya yang diburu dan saat ini telah masuk sebagai daftar pencarian orang (DPO).

Kapolsek Cempaka Putih, Kompol Bernard Saragih menjelaskan awal mula peristiwa tersebut terungkap. Dia mengatakan awalnya dua orang saksi yang sedang nongkrong di dekat halte kampus Yarsi mengaku melihat tiga orang berboncengan dengan sepeda motor pada Sabtu (31/12/2022) dini hari, namun seorang penumpang yang berada di tengah dalam keadaan lemas.

"Pada hari Sabtu, 31 Desember 2022, sekitar jam 00.30 WIB, saat saksi 1 dan 2 nongkrong di halte depan kampus Yarsi, saksi melihat adanya pengendara sepeda motor Honda Scoopy warna hitam merah berboncengan 3 orang, dan saksi melihat penumpang yang tengah dalam keadaan lemas atau sakit," ujarnya saat dihubungi, Sabtu (31/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bernard mengatakan, berdasarkan keterangan saksi, mereka mengira korban hendak dibawa ke Rumah Sakit Yarsi. Namun, mereka malah melihat korban sengaja dibuang di tengah jalan.

Saksi lalu menghampiri korban dan melihat adanya luka pada bagian perut sebelah kanan. Korban ditemukan telah meninggal dunia.

ADVERTISEMENT

"Satu luka tusuk pada dada sebelah kanan, tiga luka tusuk pada pinggang kanan belakang," kata Bernard

Berikut sejumlah fakta-faktanya:

1. Motor Korban Dijual Rp 6,4 juta

Motor korban dijual para pelaku ke penadah Rp 6,4 juta. Hasilnya lalu dibagikan ke enam pelaku yang terlibat.

"Dijualnya Rp 6,4 juta," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin saat dihubungi, Rabu (18/1).

2. Pelaku Dapat Rp 500 ribu Hasil Jual Motor Korban

Dua pelaku yang ditangkap mengaku mendapat upah Rp 500 ribu dari hasil penjualan motor korban. Motor korban dijual seharga Rp 6 juta lebih dan hasilnya dibagi-bagi dengan tersangka lain.

"Pengakuan tersangka yang sudah kita amankan dua orang itu, mereka hanya mendengar bahwa motor dijual Rp 6 juta lebih. Mereka kebagian masing-masing orang dapat Rp 500 ribu," Kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin kepada wartawan, Jumat (20/1/2023).

Komarudin mengatakan total ada empat pelaku yang memperoleh upah Rp 500 ribu dari hasil penjualan motor korban. Hal itu diperoleh dari keterangan dua pelaku yang telah ditangkap.

"Sementara dua orang ini pengakuannya mendapatkan uang Rp 2 juta untuk dibagi keempat orang. Artinya, masing-masing orang Rp 500 ribu. Nah, yang lain bagiannya mungkin sesuai dengan peran masing-masing," ujarnya.

Lihat juga video 'Aksi Sekelompok Pelajar di Medan Begal Pengendara Motor di Siang Bolong':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

3. Amankan 2 CCTV

Polisi menyisir CCTV di tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengusut kasus tersebut. CCTV itu akan digunakan untuk mencari jejak pelaku lainnya.

"(CCTV) sudah ada, sudah kita peroleh, dari sanalah kita bisa menunjukkan kelompok mereka, jumlahnya berapa orang termasuk identitasnya mereka," kata Komarudin.

Komarudin mengatakan ada 2 CCTV yang telah disita. Namun, Komarudin belum bicara banyak terkait lokasi CCTV tersebut

"Sementara 2 (CCTV yang disita)," ujarnya.

4. Pelaku Begal Jaringan Baru

Polisi mengungkap pelaku begal itu merupakan jaringan baru. Diketahuinya komplotan begal itu jaringan baru merujuk data yang dimiliki kepolisian.

"Mereka kategori masih jaringan baru. Kita punya data, kita ada data kelompok-kelompok yang pelaku-pelaku begal, nah ini mereka termasuk yang sebelumnya tidak ada datanya di kita," ujar Komarudin kepada wartawan, Jumat (20/1/2023).

Komarudin mengatakan meski masih dalam kategori jaringan begal baru, para pelaku sudah memiliki pembagian tugas yang terstruktur. Dia menyebut enam pelaku yang masih DPO masih dalam tahap pengejaran.

"Jadi ada yang tugasnya menjual, jadi begitu kejadian ada yang bertugas membawa motor, kemudian langsung diserahkan kepada seseorang, ini kan masih menurut pengakuan dari dua orang yang sudah kita amankan," ujarnya.

Dia mengatakan dua pelaku yang telah ditangkap mengaku baru pertama kali menjalankan aksi begal tersebut. Namun, Komarudin menegaskan pihaknya akan terus mendalami kasus tersebut.

"Kalau pengakuan tersangka baru sekali, nanti kita kembangkan setelah semua dapat (ketangkap)," ucapnya.
Korban Tewas Ditusuk

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads