.webp)
Sopir truk berinisial AR (38) dibebaskan setelah polisi mengambil langkah restorative justice di kasus ABG tewas tertabrak saat membuat konten menghadang truk di Jl Sholeh Iskandar, Kota Bogor. AR pun mengucap syukur.
"Alhamdulillah saya senang dapat beraktivitas normal kembali, cuma begitu saja, saya tidak bisa berucap banyak. Masih syok juga sebenarnya," kata AR ditemui setelah menjalani proses restorative justice di Mapolresta Bogor Kota, Rabu (18/1/2023).
AR mengaku tidak menyangka akan menabrak ABG yang menghadangnya demi konten. Malam itu, ia tengah mengangkut batu split ke lokasi yang ditentukan oleh atasannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nggak pernah nyangka bakal begini," kata AR dengan wajah haru.
Meski demikian, AR mengaku bahagia karena kini ia bisa beraktivitas kembali mencari nafkah untuk istri dan 4 anaknya. Ia juga berterima kasih kepada pihak kepolisian karena mendapat perlakuan baik selama ditahan beberapa hari.
"Saya juga sampaikan terima kasih kepada jajaran Polresta Bogor Kota, sebab saya selalu didampingi, nyamanlah. Ada anak 4 yang harus saya nafkahi. Ke depan, saya akan harus berhati-hati," kata AR.
Kasus Berakhir Damai
Diketahui sebelumnya, kasus ABG tewas tertabrak saat menghadang truk demi konten di Jl Sholeh Iskandar, Kota Bogor, berakhir damai. Keluarga ABG tewas dan sopir truk saling memaafkan.
Orang tua ABG tewas tertabrak truk, DS, dan sopir truk berinisial AR dipertemukan di Mapolresta Bogor Kota. Setelah melakukan perbincangan, keduanya saling memaafkan dan diakhiri dengan berpelukan.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya....
Ortu Tak Salahkan Sopir
Perdamaian itu disaksikan langsung Kapolresta Bogor Kota Kombes Bismo Teguh Prakoso dan Kasat Lantas Polresta Bogor Kota Kompol Galih Apria.
"Kami harapkan kejadian seperti ini tidak terulang kembali, tidak ada lagi orang tua yang kehilangan, seperti kami," kata DS di Mapolresta Bogor Kota, Rabu (18/1/2023).
DS mengaku tidak menuntut secara hukum terhadap sopir setelah mengetahui kejadian yang sebenarnya.
"Kami juga tidak menyalahkan si sopir, karena kita tahu sendiri apa kejadiannya. Kami sudah saling memaafkan, ketika kasus ini ditutup semoga tidak ada kasus serupa," kata DS.
"Kami dari awal tidak menuntut, dari awal saya di-BAP tidak melakukan tuntutan apa pun karena kami sendiri kalau dari awal mau disalahkan, kamilah sebagai orang tua yang lalai dalam pengawasan. Ketika kasus ini dicabut makan kasus ini sudah selesai," sambungnya.
