Anton Gobay: Pilot Pembawa 10 Senpi Laras Panjang Simpatisan Papua Merdeka

Anton Gobay: Pilot Pembawa 10 Senpi Laras Panjang Simpatisan Papua Merdeka

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Sabtu, 14 Jan 2023 09:37 WIB
Profil Anton Gobay
Foto: Anton Gobay (Dok. Polri)
Jakarta -

Pilot WNI bernama Anton Gobay ditangkap terkait penyelundupan senjata api (senpi) ilegal dari Filipina. Pria yang membawa 10 senjata laras panjang ini mengaku sebagai simpatisan simpatisan Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Sebagaimana diketahui, Anton Gobay ditangkap pada 7 Januari 2023 lalu. Anton Gobay diduga membeli senjata api ilegal itu dari seseorang yang menggunakan nama alias di wilayah Danao City, Provinsi Cebu, Filipina. Ada 10 pucuk senpi laras panjang dan 2 pucuk senpi laras pendek tanpa amunisi yang dipunyai Anton Gobay.

"Berupa 10 pucuk senpi laras panjang jenis M4 kaliber (5,56 milimeter) senilai 50 ribu peso tanpa amunisi," kata Kadiv Hubinter Polri Irjen Krishna Murti saat dimintai konfirmasi detikcom, Rabu (11/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Krishna mengatakan harga 50 ribu peso tersebut untuk pembelian satu pucuk senjata laras panjang M4.

Kronologi Penangkapan Anton

Anton Gobay awalnya terbang ke Filipina melalui Bandara Soekarno-Hatta pada September 2022 lalu. Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan Anton terbang dengan tujuan Bandara Internasional Ninoy, Filipina, namun transit terlebih dahulu di Malaysia.

Setibanya di Filipina, lanjut Dedi, Anton Gobay langsung menuju Danao City melalui rute Leite pada Desember 2022 untuk membeli senpi.

"Kemudian dilanjutkan dengan menggunakan mobil jenis van menuju Gensan dengan tujuan akhir Maitum, yang menjadi tempat wilayah pemberangkatan menuju Indonesia," kata Dedi kepada wartawan, Jumat (13/1/2023).

Dedi mengatakan Anton sebelumnya sudah melakukan survei atas rute tersebut. Namun akhirnya Anton ditangkap kepolisian Filipina pada Sabtu (7/1).

"AG memilih jalur Davao City karena tidak dilengkapi dengan peralatan X-ray," katanya.

Anton mengaku membawa senpi dari Danao City ke Gensan hanya seorang diri. Namun ketika tiba di Gensan, dia akan bertemu dengan tiga orang yang dikenal dari Facebook untuk mengantarkan dirinya ke Maitum.

"Anton Gobay mengaku dirinya sudah mengetahui sebelumnya bahwa orang-orang di Danao memiliki kemampuan memproduksi merakit dan memodifikasi senjata api, serta menjualnya jika telah disepakati harga yang ditawarkan sesuai dengan jenis senjatanya," katanya.

Apakah Anton Gobay simpatisan Papua Merdeka? Baca halaman selanjutnya.

Simpatisan Papua Merdeka

Dedi mengatakan Anton sendiri mengaku sebagai simpatisan Organisasi Papua Merdeka (OPM). Namun, Anton tak peduli soal jabatan di OPM.

"Anton Gobay menyampaikan bahwa dirinya hanya seorang simpatisan yang mendukung Organisasi Papua Merdeka. Namun ia menegaskan bahwa dirinya hanya seorang simpatisan yang tidak mempedulikan posisi atau jabatan terhadap organisasi tersebut," kata Dedi.

Anton, lanjut Dedi, ingin mendukung perjuangan rakyat Papua untuk merdeka. Bahkan dia pernah menghadiri acara pertemuan di Papua Nugini untuk membahas pergerakan Papua Barat.

"Ia juga menyampaikan dirinya sebagai salah satu pendiri gerakan Komunal untuk wilayah Vanimo di Papua Nugini," katanya.

Di sisi lain Anton mengaku jual beli senpi ilegal demi bisnis. Dia menyebut senpi yang diselundupkan itu bisa dijual ke siapapun dengan harga tertinggi.

"Tujuan AG membeli senjata api yaitu aspek bisnis karena penjualan senjata api sangat menjanjikan di Papua. AG menyampaikan apabila senjata api tersebut berhasil lolos masuk ke Papua, maka akan menjual kepada siapapun yang sanggup membeli dengan harga tertinggi," ujarnya.

Anton Segera Disidang

Berkas kasus Anton akan dilimpahkan ke Kejaksaan Alabel, Sarangani, Filipina. Dedi menyebut Anton mengucapkan permohonan maaf kepada pemerintah Indonesia atas kasus ini. Dia mengaku siap menjalani proses hukum di Filipina.

"Menurut informasi yang didapat bahwa berkas penyidikan AG akan dilimpahkan ke Kejaksaan Alabel Provinsi Sarangani," kata Dedi.

Halaman 2 dari 2
(rdp/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads