Pengakuan Anton Gobay Pembawa Senpi Ilegal Simpatisan Papua Merdeka

Pengakuan Anton Gobay Pembawa Senpi Ilegal Simpatisan Papua Merdeka

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 13 Jan 2023 21:53 WIB
Profil Anton Gobay
Foto: (Dok. Polri)
Jakarta -

Pilot WNI Anton Gobay ditangkap di Filipina karena hendak menyelundupkan senjata api (senpi) ilegal ke Papua. Polri mengungkap pengakuan Anton seorang simpatisan Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Polri sudah berkoordinasi lewat atase kepolisian di KBRI Manila terkait penangkapan tersebut. Polisi juga menyampaikan penangkapan terjadi di lokasi yang berjarak sekitar 2 jam perjalanan udara dari Manila.

Anton ditangkap atas dugaan membeli senjata api ilegal dari seseorang yang menggunakan nama alias di wilayah Danao City, Provinsi Cebu, Filipina. Ada 10 pucuk senpi laras panjang dan 2 pucuk senpi laras pendek tanpa amunisi yang dipunyai Anton Gobay.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Senpi yang dibeli Anton senilai 50 ribu peso tanpa amunisi. Harga 50 ribu peso tersebut untuk pembelian satu pucuk senjata laras panjang M4.

Kadiv Hubinter Polri Irjen Krishna Murti menyampaikan tim Polri sudah tiba di Manila, Filipina. Tim Polri bertemu dengan Kepolisian Nasional Filipina (Phillipines National Police) untuk kerjasama penanganan Anton yang saat ini di tahan di wilayah Provinsi Saringan.

ADVERTISEMENT

Kronologi Penangkapan Anton Gobay

Anton Gobay awalnya terbang ke Filipina melalui Bandara Soekarno-Hatta pada September 2022 lalu. Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan Anton terbang dengan tujuan Bandara Internasional Ninoy, Filipina, namun transit terlebih dahulu di Malaysia.

Setibanya di Filipina, lanjut Dedi, Anton Gobay langsung menuju Danao City melalui rute Leite pada Desember 2022 untuk membeli senpi.

"Kemudian dilanjutkan dengan menggunakan mobil jenis van menuju Gensan dengan tujuan akhir Maitum, yang menjadi tempat wilayah pemberangkatan menuju Indonesia," kata Dedi kepada wartawan, Jumat (13/1/2023).

Dedi mengatakan Anton sebelumnya sudah melakukan survei atas rute tersebut. Namun akhirnya Anton ditangkap kepolisian Filipina pada Sabtu (7/1).

"AG memilih jalur Davao City karena tidak dilengkapi dengan peralatan X-ray," katanya.

Anton mengaku membawa senpi dari Danao City ke Gensan hanya seorang diri. Namun ketika tiba di Gensan, dia akan bertemu dengan tiga orang yang dikenal dari Facebook untuk mengantarkan dirinya ke Maitum.

"Anton Gobay mengaku dirinya sudah mengetahui sebelumnya bahwa orang-orang di Danao memiliki kemampuan memproduksi merakit dan memodifikasi senjata api, serta menjualnya jika telah disepakati harga yang ditawarkan sesuai dengan jenis senjatanya," katanya.

Lebih lanjut, Dedi menyebut saat bertransaksi senjata api, Anton hanya melihat sampelnya dan kemudian melakukan pembayaran. Dirinya menerima senpi yang berada di dalam tas koper tanpa melakukan pengecekan kembali.

Anton Mengaku Simpatisan OPM

Dedi mengatakan Anton mengaku sebagai simpatisan Organisasi Papua Merdeka (OPM). Namun, Anton tak peduli soal jabatan di OPM.

"Anton Gobay menyampaikan bahwa dirinya hanya seorang simpatisan yang mendukung Organisasi Papua Merdeka. Namun ia menegaskan bahwa dirinya hanya seorang simpatisan yang tidak mempedulikan posisi atau jabatan terhadap organisasi tersebut," kata Dedi.

Anton, lanjut Dedi, ingin mendukung perjuangan rakyat Papua untuk merdeka. Bahkan dia pernah menghadiri acara pertemuan di Papua Nugini untuk membahas pergerakan Papua Barat.

"Ia juga menyampaikan dirinya sebagai salah satu pendiri gerakan Komunal untuk wilayah Vanimo di Papua Nugini," katanya.

Di sisi lain Anton mengaku jual beli senpi ilegal demi bisnis. Dia menyebut senpi yang diselundupkan itu bisa dijual ke siapapun dengan harga tertinggi.

"Tujuan AG membeli senjata api yaitu aspek bisnis karena penjualan senjata api sangat menjanjikan di Papua. AG menyampaikan apabila senjata api tersebut berhasil lolos masuk ke Papua, maka akan menjual kepada siapapun yang sanggup membeli dengan harga tertinggi," ujarnya.

Anton Segera Disidang

Berkas kasus Anton akan dilimpahkan ke Kejaksaan Alabel, Sarangani, Filipina. Dedi menyebut Anton mengucapkan permohonan maaf kepada pemerintah Indonesia atas kasus ini. Dia mengaku siap menjalani proses hukum di Filipina.

"Menurut informasi yang didapat bahwa berkas penyidikan AG akan dilimpahkan ke Kejaksaan Alabel Provinsi Sarangani," kata Dedi.

Anton mengaku akan menjual senpi kepada siapapun yang sanggup membayar di wilayah Papua. Dedi mengatakan Anton Gobay ditahan di kantor polisi wilayah General Santos. Anton disebut dalam kondisi sehat.

"AG menyatakan bahwa senjata yang dibeli dari Filipina apabila berhasil lolos masuk ke Papua akan dijual kepada siapapun yang sanggup membayar dengan penawaran harga tertinggi," kata Dedi.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads