Menanti Terungkap Motif Sebenarnya Ecky Mutilasi Angela

Menanti Terungkap Motif Sebenarnya Ecky Mutilasi Angela

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 13 Jan 2023 21:25 WIB
Sosok Angela Hindriati, korban mutilasi yang ditemukan di kontrakan di Tambun, Kabupaten Bekasi.
Sosok Angela Hindriati, korban mutilasi yang ditemukan di kontrakan di Tambun, Kabupaten Bekasi. (Foto: Dok. Keluarga)
Jakarta -

Pihak keluarga merasa janggal atas kematian Angela Hindriati (54) yang tewas dimutilasi M Ecky Listiantho (34). Keluarga curiga Ecky membunuh Angela bukan karena asmara.

Terlebih, setelah diketahui Ecky menguasai apartemen milik Angela yang diakuinya telah dibelinya. Namun, keluarga merasa janggal dengan pengakuan Ecky tersebut.

Di sisi lain, penyidik Direktorat Reskrimum Polda Metro Jaya memang masih mendalami motif sebenarnya Ecky memutilasi Angela. Meski sudah ada pengakuan Ecky memutilasi Angela karena persoalan asmara, namun hal itu tak serta merta membuat penyidik percaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkini, Polda Metro Jaya mengungkapkan adanya temuan fakta baru soal kasus mutilasi Angela ini. Polisi menemukan fakta baru soal motif sebenarnya Ecky membunuh Angela.

Dalam upaya mengungkap motif dan fakta-fakta kasus mutilasi Angela ini, penyidik Polda Metro Jaya berkolaborasi dengan sejumlah ahli forensik.

ADVERTISEMENT

"Kolaborasi interprofesi antara laboratorium forensik, kedokteran forensik maupun psikologi forensik serta psikiatri terus bekerja sama dalam mengungkap misteri kematian Angela, baik dari sisi motif, korban, maupun tersangka, berdasarkan scientific crime investigation dan berkesinambungan," jelas Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada detikcom, Jumat (13/1).

Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki HaryadiDirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi (Foto: Dok. Istimewa)

Fakta Baru soal Motif

Polda Metro Jaya mengungkapkan adanya fakta baru soal motif Ecky memutilasi Angela. Fakta baru soal motif ini terungkap dari saksi penting.

"Timsus gabungan Subdit Jatanras dan Subdit Resmob Polda Metro Jaya menemukan saksi dan alat bakti yang mengungkap fakta baru di balik misteri kematian Angela," kata Hengki.

Hengki tak menjabarkan siapa saksi tersebut. Namun ia menyebutkan saksi tersebut cukup penting dalam pengungkapan kasus mutilasi Angela ini.

"Saksi penting," kata Hengki.

"Saksi yang membongkar motif," tambah Hengki.

Simak juga video 'Sederet Fakta Terkini Kasus Mutilasi Wanita di Bekasi':

[Gambas:Video 20detik]



Baca selengkapnya di halaman selanjutnya.....

Pengakuan Ecky Belum Final

Sebelumnya Ecky mengaku membunuh dan memutilasi Angela karena asmara. Ecky mengaku membunuh Angela karena diancam hubungan mereka berdua akan dilaporkan ke istri Ecky.

Namun, polisi tak percaya begitu saja dengan pengakuan Ecky. Polisi masih menggali fakta-fakta lainnya terkait pembunuhan Angela ini, termasuk soal motif yang sebenarnya.

"Soal motif asmara itu kan pengakuan tersangka, itu belum final. Sejak awal saya sampaikan, kami tidak serta-merta percaya begitu saja dengan pengakuan tersangka," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada detikcom, Jumat (13/1).

Hengki mengatakan pihaknya masih menggali terus motif pembunuhan Angela ini. Polisi bekerja sama dengan ahli forensik untuk menggali fakta-fakta lainnya terkait pembunuhan Angela ini.

Keluarga Curiga Ecky Ingin Kuasai Harta Angela

Keluarga Angela, korban mutilasi Ecky, menduga motif pembunuhan itu bukan soal asmara. Kakak sepupu Angela, Djodit, menduga motif pembunuhan Ecky adalah menguasai harta Angela.

"Selama ini yang kita kenal adalah bahwa ini adalah motifnya motif asmara, sekali lagi saya tekankan di sini bahwa awalnya seperti itu, tetapi kemudian kejadian pembunuhanya bukan karena motif asmara. Tapi karena ada motif-motif kalau kami duga, kami duga adanya keinginan untuk penguasaan harta," kata Djodit kepada wartawan di RS Polri, Jakarta Timur, Rabu (11/1).

Djodit memaparkan alasan kecurigaan dari pihak keluarga itu muncul. Dia menuturkan salah satu alasannya adalah Ecky yang mau berpacaran dengan adiknya yang terpaut usia 20 tahun.

M Ecky Listiantho (34) jadi tersangka mutilasi Angela Hindriati (54). (dok Istimewa)M Ecky Listiantho (34) jadi tersangka mutilasi Angela Hindriati (54). (dok Istimewa)

"Salah satu ceritanya begini, kalau dilihat bahwa Ati (panggilan Angela di keluarga) perhitungan oleh laporan dari forensik ini sudah meninggal pada 8 sampai 15 bulan yang lalu sejak diketemukan bulan Desember 2022, artinya perkiraan meninggalnya adalah September atau Oktober. Saya konfirmasi kepada pemilik kontrakan Ekcy ini sudah mengontrak di situ sejak Juni, Juni 2021, artinya dia udah merencanakan itu, karena rumah itu nggak pernah ditempati," ujarnya.

"Jadi hal-hal yang perlu diperhatikan masalah-masalah itu, tidak hanya mengenai posisi Ati ini memang adik saya ini sekarang sudah sendiri pada waktu itu umurnya 51 tahun, sedang sendiri karena sudah tidak ada anaknya, tidak ada suaminya dan kemudian kenal dengan Ecky. Ecky umurnya 31 tahun pada waktu itu, istrinya umurnya 31 tahun terus memacari berhubungan dengan wanita yang adik saya itu biasa-biasa aja, nggak istimewa wajahnya maksudnya, pacaran dengan umur 51 tahun. Kalau tidak ada motif nggak mungkin," tambahnya.

Dia mengatakan kecurigaan itu juga muncul karena Ecky mampu membeli apartemen tak lama setelah Ati 'menghilang'. Meski demikian, pihak keluarga memaknai peristiwa yang dialami Ati merupakan rencana Tuhan.

"Dan posisi pada waktu itu dikatakan bahwa Ecky membayar untuk apartemen karena saat beberapa hari atau seminggu atau paling lama sebulan sejak Ati hilang, apartemen itu udah dikuasai nama Ecky, udah ditempati nama Ecky. Kita tanya katanya dibayar dengan uang tunai, hari gini orang bayar uang tunai? supaya kita nggak bisa lacak kan transaksi di banknya seperti apa, nah ini yang kita pengen apapun yang terjadi kita yakin yang terjadi pada diri Ati adalah kehendak Tuhan," ujarnya.

Halaman 2 dari 2
(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads