Apa itu seisme? Istilah seisme sering kali kita dengar ketika berkaitan dengan bencana alam atau dalam pembahasan ilmu bidang geografi. Secara sederhana, pengertian seisme adalah sama dengan gempa bumi.
Lantas bagaimana seisme terbentuk? Apa penyebab seisme? Apa saja jenis-jenis seisme? Untuk mengetahui lebih lanjut simak penjelasannya berikut ini.
Apa itu Seisme?
Mengutip dari 'Modul Pembelajaran SMA Geografi Kelas X' oleh Kemdikbud, pengertian seisme adalah getaran yang terjadi di permukaan bumi. Penyebab seisme terjadi biasanya disebabkan oleh pergerakan lempeng bumi (kerak bumi).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Getaran tersebut terjadi adalah akibat dari pelepasan energi secara tiba-tiba sehingga menyebabkan gelombang seismik. Gempa bumi atau seisme merupakan proses endogen yaitu akibat adanya pergerakan bumi
Penyebab Seisme
Seperti disebutkan bahwa penyebab seisme terjadi karena adanya oleh pergerakan lempeng bumi. Hal ini bisa terjadi karena terdapat suatu tenaga yang berasal dari bumi yang disebut dengan tenaga geologi. Secara umum, tenaga geologi ini dibagi menjadi dua macam. Tenaga endogen dan tenaga eksogen.
Tenaga endogen adalah dinamika di dalam litosfer (kerak bumi) sebagai akibat proses fisika dan kimia, berupa tekanan terhadap lapisan-lapisan batuan pembentuk litosfer atau aktivitas magma. Secara umum proses endogen dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu, tektonisme, vulkanisme, dan seisme (gempa bumi).
![]() |
Jenis-jenis Seisme
Apa itu seisme atau gempa bumi ini dibagi menjadi beberapa jenis. Berikut ini jenis-jenis seisme berdasarkan kategorinya:
Berdasarkan Penyebabnya
- Gempa bumi runtuhan (Fall Earthquake): Gempa yang terjadi akibat runtuhnya batu-batu raksasa di sisi gunung,atau akibat runtuhnya gua-gua besar. Radius getaran tidak begitu besar atau tidak terasa.
- Gempa bumi vulkanik (Volcanic Earthquake): Gempa yang terjadi akibat aktivitas gunung api. Dalam banyak
peristiwa,gempa bumi ini mendahului erupsi gunung api, tetapi lebih sering terjadi secara bersamaan. Getaran gempa vulkanik lebih terasa dibandingkan getaran gempa runtuhan, getarannya terasa di daerah yang lebih luas. - Gempa bumi tektonik (Tectonic Earthquake): Gempa yang terjadi akibat proses tektonik di dalam litosfer yang berupa pergeseran lapisan batuan tua terjadi dislokasi. Gempa ini memiliki kekuatan yang sangat besar dan meliputi daerah yang sangat luas.
Berdasarkan bentuk episentrum
- Gempa linear: Gempa yang episentrumnya berbentuk garis. Gempa tektonik merupakan gempa linear. Salah satu akibat tektonisme adalah patahan.
- Gempa sentral: Gempa yang episentrumnya berupa titik. Gunung api pada erupsi sentral adalah sebuah titik letusan, demikian juga runtuhan
Berdasarkan kedalaman hiposentrum
- Gempa dangkal: Gempa yang memiliki kedalaman hiposentrumnya kurang dari 100 km di bawah permukaan bumi.
- Gempa menengah: Gempa yang memiliki kedalaman hiposentrumnya antara 100 km-300 km di bawah permukaan bumi.
- Gempa dalam: Gempa yang memiliki kedalaman hiposentrumnya antara 300700 km di bawah permukaan bumi. Sampai saat ini tercatat gempa terdalam 700 km.
Berdasarkan jarak episentrum
- Gempa setempat: Gempa yang berjarak kurang dari 10.000 km.
- Gempa jauh: Gempa yang berjarak 10.000 km.
- Gempa jauh sekali: Gempa yang berjarak lebih dari 10.000 km.
Berdasarkan letak pusat gempa
- Gempa laut: Gempa yang terjadi jika letak episentrumnya terletak di dasar laut atau dapat pula dikatakan episentrumnya terletak di permukaan laut. Gempa ini terjadi karena getaran permukaan dirambatkan di permukaan laut bersamaan dengan yang dirambatkan pada permukaan bumi di dasar laut.
- Gempa darat: Gempa yang terjadi jika episentrumnya berada di daratan.
Demikian penjelasan tentang apa itu seisme yang juga diartikan sebagai gempa bumi. Seisme merupakan hasil dari adanya tenaga endogen.
(wia/imk)