Karena tak kunjung pulang pada Minggu (8/1), keluarga korban membuat laporan orang hilang di Polsek Panakkukang. Polisi yang menerima laporan tersebut akhirnya turun tangan melakukan penyelidikan dan menemukan jejak CCTV saat korban dijemput oleh pelaku AR.
"Anggota melakukan penyisiran CCTV dan mencari saksi-saksi dan diperoleh CCTV depan Indomaret Jalan Batua Raya bahwa korban dijemput pelaku AR," ujar Aipda Ahmad Halim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
AR kemudian diringkus di kediamannya di Jalan Batua Raya pada Selasa (10/1) dini hari. Selanjutnya, polisi juga melakukan pengembangan Jalan Ujung Bori, Makassar untuk meringkus pelaku AF.
Kedua pelaku kemudian menunjukkan tempat dia membuang mayat korban di Jalan Inspeksi Kanal, Makassar. Polisi pun bergerak ke lokasi.
"Fadli Sadewa yang dibuang di bawah jembatan dalam keadaan meninggal dunia terikat tali rafia warna hijau pada kaki yang terbungkus kantong plastik warna hitam," katanya.
Polisi mengatakan dua remaja di Kota Makassar sudah satu tahun terobsesi menjual organ tubuh. Para pelaku hendak cepat kaya.
"AR ini dari tahun 2022 dia buka akun (website) terkait penjualan organ tubuh manusia. Organ tubuh itu kan hati, jantung, ginjal, paru. Itu per dolar kalau dirupiahkan kan mahal itu," ujar Plt Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Jufri Natsir kepada detikSulsel, Selasa (10/1).
AR diduga mulai membuka website jual beli organ manusia secara otodidak. Selama satu tahun belakangan, AR terus menyimpan hasrat menjual organ hingga akhirnya melihat kesempatan saat bertemu korban.
"Kurang lebih 1 tahun ada dalam benaknya membunuh korban. Cuma baru terlaksana hari Minggu kemarin," katanya.
(rfs/mae)