"Korban M bukan korban yang pertama, sebelumnya di Jalan Industri juga tersangka sempat mencoba merayu seorang anak muda yang sampai saat ini tim masih terus melakukan pencarian," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Komarudin, dalam konferensi pers di Polres Metro Jakarta Pusat Kamis (12/1/2023).
Saat itu, kata Komarudin, korban--yang disamarkan Bunga--tersebut juga dirayu dengan modus yang sama. Yakni dengan memberikan uang hingga wafer.
"Di mana modusnya sama dengan apa yang dilakukan terhadap korban M yakni lebih dari 3 kali tersangka mengiming-imingi calon korban, inisial Bunga atau atas nama Bunga dengan memberikan uang antara Rp2.000 sampai dengan 5.000 dan juga diimingi dengan makanan ringan jenis wafer lebih dari tiga kali," kata dia.
Menurut Komarudin, Bunga tak sampai diculik lantaran menolak ajakan Iwan. Hingga akhirnya Iwan bertemu dengan Malika.
"Tersangka merayu, mengajak calon korban untuk ikut bersama dengan tersangka namun calon korban menolak dan calon korban ini orang tuanya sama pekerjaannya, mengumpulkan barang-barang bekas juga. Ini dilakukan berulang kali sampai tersangka memutuskan untuk mencari calon korban yang lain,"
"Selanjutnya tersangka intens melakukan pendekatan kepada korban terakhir yakni M, dengan pola yang sama mengiming-imingi dengan memberikan mainan kemudian juga uang serta makanan hingga tersangka berhasil melarikan korban M sampai kurang lebih selama 27 atau 28 hari," terangnya.
Pelaku Punya Hasrat Seksual
Polisi mengungkap fakta baru pelaku penculikan bocah perempuan Malika (6) di Jakarta Pusat (Jakpus). Pelaku rupanya memiliki hasrat bejat untuk mengeksploitasi korban secara seksual.
"Motif tersangka melakukan penculikan dari yang semula hanya sekadar ingin menjadikan anak ataupun membawa anak, kemudian terungkap bahwa tersangka memiliki hasrat terhadap anak-anak dalam hal ini seksual," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin dalam konferensi pers di Polres Metro Jakarta Pusat, Kamis (12/1/2023).
Kendati demikian, sambung Komarudin, polisi belum menemukan tanda-tanda kekerasan seksual yang dialami korban. Saat ini, polisi masih terus melakukan pendalaman untuk membuktikannya
"Motif yang terungkap dalam kasus ini yakni memang tidak hanya sekadar mengajak untuk bekerja, namun ada hasrat lain, namun tentunya dibutuhkan pembuktian lebih dalam walaupun hasil visum yang kami dapatkan tidak ada tanda-tanda kekerasan seksual," kata dia.
Simak Video 'Akhir Kisah Pemulung Penculik Anak di Jakpus Berujung Jadi Tersangka':
(mea/dhn)