Gunung Anak Krakatau kembali mengalami erupsi dalam dua hari terakhir. Gunung berapi di Selat Sunda itu tercatat sudah empat kali erupsi selama dua hari.
Pada Rabu (11/1), Anak Krakatau mengalami erupsi sebanyak tiga kali. Erupsi pertama terjadi pukul 17.54 WIB dengan ketinggian kolom abu 375 meter di atas permukaan laut.
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 50 mm dan durasi 33 detik," tulis laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) seperti dikutip, Kamis (12/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Letusan kedua terjadi sekitar pukul 22.41 WIB pada hari yang sama. Semburan abu vulkaniknya sama dengan letusan pertama dengan ketinggian 475 meter di atas permukaan laut.
Erupsi kedua itu, menurut laporan PVMBG, terekam dalam seismograf dengan amplitudo 10 mm dengan durasi 20 detik. Sementara itu, letusan ketiga terjadi kurang dari satu jam kemudian atau pukul 23.25 WIB.
"Terjadi erupsi Gunung Anak Krakatau pada Rabu, 11 Januari 2023, pukul 23.25 WIB dengan tinggi kolom abu teramati Âą 300 m di atas puncak (Âą457 m di atas permukaan laut)," tulis laporan tersebut.
Kamis (13/1) dini hari pukul 00.46 WIB, Gunung Anak Krakatau kembali menyemburkan lava ke permukaan. Erupsi ini menimbulkan abu vulkanik dengan ketinggian sekitar 300 meter di atas puncak gunung.
"Terjadi erupsi G Anak Krakatau pada hari Kamis, 12 Januari 2023, pukul 00.46 WIB dengan tinggi kolom abu teramati Âą 300 m di atas puncak (Âą 457 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal ke arah timur laut. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 45 mm dan durasi 16 detik," tulisnya.
Gunung Anak Krakatau saat ini berstatus Siaga atau level III. Masyarakat tidak diperbolehkan mendekati gunung dengan jarak 5 kilometer.
Simak juga Video: Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi 2 Km