Proses penyelamatan balita perempuan usia 3 tahun yang disandera ayahnya di Cilodong, Sukmajaya, Depok, berlangsung alot. Polisi mengungkapkan kendala penyelamatan hingga berlangsung 6 jam lamanya.
"Pertama kamarnya kecil, sempit. Kesempatan dia lebih banyak daripada kita untuk maju ke depan," kata Kapolres Metro Depok Kombes Erwin Imran Siregar kepada wartawan di Mapolres Metro Depok, Jalan Margonda Raya, Depok, Rabu (11/1/2023).
Erwin mengatakan posisi balita saat itu dipangku ayahnya. Sesekali pelaku meletakkan anaknya di kasur tetapi sambil menodongkan sangkur di lehernya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena anak itu kan dipangku, posisi anak dipangku sangkur langsung diletakkan di leher," katanya.
Polisi mempertimbangkan keselamatan sang anak saat itu. Salah langkah bisa berakibat fatal bagi nyawa sang anak.
"Kita telat sedikit ini masuk kan membahayakan. Prioritas kita kan bagaimana menyelamatkan anak tersebut," tuturnya.
![]() |
Disergap saat Merokok
Erwin mengatakan tim kepolisian dari Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Polres Metro Depok, dan Brimob Polda Metro Jaya saat itu menunggu momen yang tepat untuk mengamankan pelaku. Polisi menunggu pelaku lengah.
"Kita tunggu waktu lengahnya, saat nego dia ndak mau terima," katanya.
Polisi kemudian menyergap pelaku saat sedang merokok. Saat itu pelaku kebetulan memindahkan posisi anaknya.
"Akhirnya kita diamkan kurang lebih 2 jam, kita diamkan, kemudian yang bersangkutan berdiri mengambil rokok. Kemudian merubah posisi anak yang semula di kanan, yang posisi dekat dipindahkan ke kiri," katanya.
"Yang bersangkutan nyender ke tembok, angkat kaki sambil merokok, pisau ditaruh di perut yang bersangkutan. Pada kesempatan itu lah, anggota sudah siap, langsung masuk dia tidak bisa bergerak," jelasnya lagi.
Lihat juga video 'Disdik Makassar Perketat Pengawasan Buntut Kasus Anak Diculik dan Dibunuh':
Baca di halaman selanjutnya: sniper sempat diturunkan....
Polisi Turunkan Sniper-Gegana
Tim kepolisian dipimpin Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi dan Kapolres Metro Depok Kombes Erwin Amran Siregar kemudian berdiskusi dalam upaya pengambilan langkah-langkah penyelamatan. Tim kepolisian kemudian menurunkan sniper (penembak jitu) hingga Tim Gegana Brimob Polda Metro Jaya untuk berjaga-jaga.
Hengki mengatakan saat itu belum ada keputusan apakah perlu dilakukan penembakan atau tidak, mengingat tindakan pelaku saat itu mengancam keselamatan nyawa si anak.
"Apa perlu dilakukan diskresi penembakan, kita belum tahu. Saat itu kita nggak dapat gambaran siapa orang ini. Kita sarankan situasi krisis itu perlu undang sniper, Gegana, apa Bimob karena situasi saat itu," jelasnya.
![]() |
Aksi Senyap Polisi
Hengki mengatakan pelaku menempel terus dengan korban, bahkan sangkurnya terus ditempelkan ke leher korban. Sesekali, pelaku melepaskan sangkurnya, namun ketika mendengar suara di luar, dia kembali menodong anaknya.
"Dia (pelaku) nggak tidur-tidur selama 6 jam itu. Sambil ngerokok, sambil pisau disimpan di lantai, ditempel lagi ke leher anaknya, begitu terus selama 6 jam itu," ungkapnya.
Di luar, puluhan polisi sudah bersiaga di beberapa titik. Beberapa di antaranya naik ke atap rumah, menunggu pelaku lengah.
"Polisi banyak di luar. Makanya kita di luar enggak bersuara, ada yang dari atas atap. Kita cari celahnya saat dia lengah," kata Hengki.