Foto Tenaga Ahli Kantor Staf Kepresidenan Ali Mochtar Ngabalin sedang mencium tangan seorang pria diviralkan dan menjadi perbincangan di media sosial. Ngabalin buka suara soal foto tersebut.
Foto yang dimaksud adalah Ngabalin mencium tangan seseorang yang turun dari mobil. Ngabalin sebelumnya berdiri menunggu mobil itu tiba.
Saat dikonfirmasi, Rabu (11/1/2023), Ngabalin menyebut dirinya mencium tangan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko. Ngabalin mengatakan peristiwa itu terjadi beberapa pekan lalu. Dia mengatakan hal itu merupakan tradisi orang melayu terhadap orang yang lebih tua dan termasuk ajaran sunah dalam Islam.
"Beberapa pekan lalu. Itu tradisi tertinggi orang-orang melayu dan sunah dalam ajaran Islam," kata Ngabalin.
Ngabalin menganggap Moeldoko seperti orang tuanya. Dia menyebut banyak hal yang telah dipelajari dari Moeldoko.
"Beliau orang tua Bang Ali Jenderal Moeldoko yang mengajarkan Abang tentang bagaimana menjadi manusia Indonesia yang paripurna, beliau mengajarkan banyak ilmu tentang management dan leadership yang belum pernah Abang dapati, beliau mengajarkan Bang Ali tentang mengayomi," ujarnya.
"Beliau mengajarkan tentang bagaimana lebih mulia mendatangi orang di bawah daripada harus menunggu didatangi dan dilayani karena pangkat dan jabatan," lanjut Ngabalin.
Ngabalin menganggap Moeldoko bukan hanya pemimpinnya di kantor, tetapi juga sebagai ayah dan gurunya. Ngabalin menyebut tangan Moeldoko layak dicium sebagai bentuk penghormatan.
"Intinya Pak Moel tak saja sebagai pemimpin di kantor tapi beliau juga adalah ayah dan guru saya dalam menjalankan tugas-tugas di Kantor Staf Presiden. Layak tangan beliau dicium sebagai bentuk penghormatan saya kepada beliau," ujarnya.
Lihat juga video 'Namanya Dicatut Minta Sumbangan Rp 800 Juta, Ngabalin Lapor Polisi':