Terapkan GAP dan Bibit Unggul, Plasma Wilmar Panen Lebih Cepat

ADVERTISEMENT

Terapkan GAP dan Bibit Unggul, Plasma Wilmar Panen Lebih Cepat

Yudistira Imandiar - detikNews
Rabu, 11 Jan 2023 18:05 WIB
Koperasi Unit Desa (KUD) Perkebunan Kelapa Sawit Maju Jaya, plasma dari PT Buluh Cawang Plantation milik Wilmar Group di Ogan Komering Ilir (OKI) melakukan panen perdana hasil replanting (peremajaan) kelapa sawit.
Foto: Dok. Istimewa
Jakarta -

Koperasi Unit Desa (KUD) Perkebunan Kelapa Sawit Maju Jaya, plasma dari PT Buluh Cawang Plantation milik Wilmar Group di Ogan Komering Ilir (OKI) melakukan panen perdana hasil replanting (peremajaan) kelapa sawit. Replanting itu dilakukan hanya dalam 30-33 bulan setelah penanaman.

Panen tersebut lebih cepat dari prediksi awal selama 36 bulan. Ketua KUD Maju Jaya I Ketut Sana menerangkan proses replanting dimulai sejak 2019 dan penanaman perdana dilakukan pada April 2020. Pemanenan yang lebih cepat tersebut, kata Ketut, karena ada kerja sama yang baik antara KUD plasma dan perusahaan yang dibarengi penerapan good agriculture practices (GAP), berupa penggunaan bibit unggul varietas TS1, waktu dan dosis pemupukan yang tepat, penyuluh perkebunan, serta pengendalian hama. Bibit unggul varietas TS1 yang digunakan merupakan produksi PT Tania Selatan dan Pupuk Mahkota, Wilmar Group.

"Meski panen di bawah tiga tahun, perusahaan membeli sawit KUD seperti harga sawit umur tiga tahun," kata Ketut dikutip dalam keterangan tertulis, Rabu (11/1/2022).

Dia menjelaskan panen tidak dilakukan serentak karena replanting dilakukan secara bertahap dalam beberapa gelombang dan diperkirakan bulan depan petani sudah seluruhnya panen. Total luas lahan kelapa sawit anggota KUD saat ini 600 hektare (ha) yang dikelola sekitar 300 petani plasma. Sebelumnya, produktivitas kelapa sawit anggota KUD hanya 14 ton per ha per tahun. Setelah menggunakan bibit unggul dari Tania Selatan, produktivitasnya diperkirakan memiliki potensi untuk mencapai hasil hingga 30 ton per ha per tahun.

"Kemitraan kami sudah sejak 1997. Kami berharap kedepan akan semakin baik," kata Ketut.

Sejak 2018, Wilmar mendampingi KUD Maju Jaya mendapatkan dana replanting dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) sebesar Rp 25 juta per ha. Saat ini, anggota KUD juga sedang dalam proses pembuatan sertifikat Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO).

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten OKI Herliansyah Hilaludin mengapresiasi kerja sama antara Wilmar, Bank Sumsel Babel, dan dinas kehutanan dan lingkungan hidup. Ia berharap kerja sama yang baik tersebut dapat membantu petani menemukan solusi permasalahan yang mereka hadapi.

"Memang ada masalah plasma yang sampai ke kami, tetapi kami berharap dengan kerja sama yang baik, itu dapat diselesaikan," tutur Herliansyah.

Sementara itu, Plantation Head Wilmar Simon Siburat mengatakan Wilmar berkomitmen memajukan petani plasma melalui pendampingan replanting, agar produktivitasnya hampir sama dengan kebun inti. Umumnya, kata Simon, plasma sudah berpengalaman replanting.

Simon menuturkan sebelumnya petani tidak percaya dengan bibit unggul karena sawit mampu tumbuh liar. Tetapi setelah 10 tahun, lanjutnya, produktivitasnya rendah sehingga mereka melakukan replanting dan mulai menggunakan bibit unggul.

"Perusahaan berusaha memberikan pendampingan, tetapi hasilnya tergantung keputusan masing-masing plasma," sebut Simon.

Simon menyampaikan saat ini Wilmar telah bekerja sama dengan 12 ribu ha kebun plasma yang tersebar di Kabupaten OKI dan Musi Banyuasin.

(akd/ega)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT