MAKI Minta KPK Juga Usut Dugaan Pencucian Uang di Kasus Lukas Enembe

MAKI Minta KPK Juga Usut Dugaan Pencucian Uang di Kasus Lukas Enembe

Kadek Melda Luxiana - detikNews
Rabu, 11 Jan 2023 09:19 WIB
Boyamin Saiman
Boyamin Saiman (Hanafi/detikcom)
Jakarta -

Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) menangkap Lukas Enembe di Papua setelah ditetapkan sebagai tersangka. Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) meminta KPK tak hanya mengusut dugaan korupsi Gubernur Papua itu, namun juga mengusut dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU).

"Dikembangkan UU Pencucian Uang untuk menelusuri aktivitas judi, uang dari mana itu untuk judi yang diduga nilainya besar," kata Koordinator MAKI Boyamin Saiman kepada wartawan, Selasa (10/1/2023).

Boyamin menuturkan akan mengajukan gugatan praperadilan jika KPK tidak mengusut dugaan pencucian uang dan penggunaan Dana Otonomi Khusus (Otsus) Papua oleh Lukas Enembe.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau mangkrak dugaan korupsi dan penggunaan Dana Otsus, kemudian juga dugaan pencucian uang, maka MAKI siap mengajukan gugatan praperadilan," ujarnya.

Boyamin menyampaikan KPK termasuk cerdik karena berhasil menangkap Lukas Enembe meski banyak yang menghalangi. Dia menyebut KPK berada di posisi melemah karena sempat takut menangkap Lukas karena khawatir akan terjadi konflik horizontal.

ADVERTISEMENT

"Selamat kepada KPK yang akhirnya berhasil menangkap Lukas Enembe meskipun dengan segala halangan dan rintangan, termasuk upaya-upaya dari massa untuk menghalangi, dan KPK termasuk cerdik untuk bisa menangkap kali ini karena saya mendengar informasi bahwa Pak Lukas Enembe akan terbang ke Tolikara. Dan seperti biasanya, ketika mau terbang, dia sarapan di restoran langganannya. Saya tidak bisa menyebut namanya," ucapnya.

"Ini sebenarnya KPK agak posisi melemah, kenapa? Karena menangkap Lukas Enembe setelah semua teriak dengan menganggap KPK tidak serius, bahkan pimpinan KPK pernah mengatakan tidak berani menangkap Lukas Enembe karena takut ada konflik horizontal dan sebagainya dan itu menunjukkan KPK menjadi lemah. Dan ini justru melemahkan semangat teman-teman di Papua yang ingin memberantas korupsi dan menegakkan hukum pada Lukas Enembe," lanjutnya.

Menurutnya, tidak semua masyarakat di Papua mendukung dan menjadi simpatisan Lukas Enembe. Dia mengatakan pendukung Lukas Enembe lebih banyak berasal dari Tolikara, tapi tidak di wilayah lain. KPK juga diminta terus mencari dan menangkap Harun Masiku.

"Jadi jangan dikira bahwa massa itu semua mendukung Lukas Enembe, tidak. Jadi saya mengatakan tidak semua mendukung. Saya tahu persis itu di Jayapura di beberapa kota lain itu tidak mendukung penuh. Pendukungnya Pak Lukas Enembe itu lebih banyak dari Tolikara. Sementara yang Kota Jayapura tidak mendukung penuh. Jadi yang demo-demo kemarin lebih banyak pendukung dari asalnya di Tolikara. Saya berharap KPK nggak melempem kayak gini dan lebih giat lagi, termasuk menangkap Harun Masiku yang masih hidup," imbuhnya.

Meski begitu, dia mendukung KPK terkait penangkapan Lukas Enembe. Dia mengatakan negara tak boleh kalah oleh pelaku pidana.

"Penanganan massa diserahkan kepada aparat kepolisian. Saya yakin ini hanya riak-riak kecil, besok dikondisikan dan akan aman terkendali, kondusif. Ini bentuk negara tidak boleh kalah dengan orang-orang yang berbuat pidana," ucapnya.

Lukas Enembe ditangkap pada Selasa (10/1/2023) setelah dijerat sebagai tersangka korupsi. Sumber detikcom di KPK mengatakan Lukas ditangkap di salah satu rumah makan di Papua.

"Benar, saat ini masih di Papua," ujar sumber detikcom, Selasa (10/1/2023) siang.

Setelah itu, Lukas Enembe segera diterbangkan ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan intensif. Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri juga membenarkan penangkapan itu.

"Iya (diamankan)," ujar Irjen Mathius D Fakhiri saat dihubungi detikcom.

Lukas mendapatkan pengawalan ketat aparat kepolisian. Sejumlah personel Brimob bersenjata lengkap mengawal Lukas Enembe di Bandara Sentani, Jayapura. Pengawalan ketat dilakukan sejak Lukas turun dari mobil.

Lukas menggunakan batik berwarna merah. Setelah turun dari mobil Lukas langsung digiring naik menuju pesawat ATR Trigana.

Saat ini, Lukas Enembe telah tiba di Jakarta dan tengah menjalani tes kesehatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta. Setelah itu, Lukas Enembe akan diperiksa KPK.

(dek/dek)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads