Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah mencari keberadaan Dito Mahendra usai tiga kali mangkir dalam pemanggilan sebagai saksi di kasus yang menjerat eks Sekretaris MA Nurhadi. KPK berpesan Dito tak mangkir dari panggilan KPK.
"Di beberapa kesempatan kami sampaikan, bahwa saksi itu merupakan kewajiban hukum. Seharusnya dia konfirmasi ke KPK," ujar Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri kepada wartawan, di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi (ACLC) KPK, Jakarta, Senin (9/1/2023).
Meski tiga kali mangkir, KPK tak akan berhenti upayakan kehadiran Dito sebagai saksi dalam kasus yang menjerat Nurhadi. Kedepannya, KPK terus melakukan upaya pemanggilan terhadap Dito.
"Kemudian apakah KPK berhenti? Saya katakan tidak, kami terus lakukan upaya ke depan. Nanti seperti apa, saya kira tunggu perkembangannya," kata dia.
"Artinya upaya KPK untuk menempuh langkah-langkah hukum telah dilakukan. Artinya orang ini mangkir sebagai saksi," tambahnya.
Ali meminta siapapun yang mengetahui keberadaan Dito agar menginformasikan kepada KPK. Sebab, peran Dito sangat penting sebagai saksi dalam kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang menjerat eks Sekretaris MA, Nurhadi.
"Tentu siapapun yang mengetahui keberadaan saksi ini kami sangat berharap bisa sampaikan ke kami ke KPK, karena kami tidak diam, kami lakukan upaya-upaya pencarian terhadap saksi ini," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, KPK mengungkap tengah mencari keberadaan Mahendra Dito S. KPK menyebut penyidik telah mendatangi kediaman Dito sesuai dengan data kependudukannya, namun Dito tak ditemukan.
KPK sendiri telah melayangkan panggilan ketiga terhadap Dito Mahendra pada Kamis (5/1) ini. Tapi Dito masih belum memenuhi panggilan.
Sebelumnya penyidik KPK memanggil Dito Mahendra pada 8 November 2022 dan 21 Desember 2022. Namun Dito tak hadir.
(eva/eva)
