Warga Kaget Kawasan GI Steril dari PKL, Harap Ada Relokasi Pedagang

ADVERTISEMENT

Warga Kaget Kawasan GI Steril dari PKL, Harap Ada Relokasi Pedagang

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Senin, 09 Jan 2023 22:21 WIB
Suasana di kawasan dekat GI steril dari PKL. (Tiara/detikcom)
Suasana di kawasan dekat GI steril dari PKL. (Tiara/detikcom)
Jakarta -

Kawasan Kebon Kacang di belakang Grand Indonesia (GI) steril dari pedagang kaki lima (PKL). Warga berharap Pemerintah Kota Jakarta Pusat menyediakan lokasi alternatif bagi para PKL di kawasan itu.

Salah satu warga asal Gambir, Jakarta Pusat, bernama Nabila (27) mengaku kaget melihat kawasan ini sepi PKL. Namun akhirnya, Nabila mengurungkan niat berburu kuliner di kawasan tersebut.

"Sebenarnya niat nya mau kulineran, cari jajan cuma saya surprised kok sebagian besar nggak ada pedagangnya. Jadi akhirnya saya awalnya mikir salah tempat. Saya mikirnya oh mungkin ada gerbang lain, ada jalan lain," kata Nabila saat ditemui di sekitar lokasi, Senin (9/1/2023).

Nabila pun memandang penggusuran PKL bukanlah solusi mengatasi kemacetan. Dia mendorong pemerintah setempat dapat merelokasi para pedagang agar tak memutus mata pencarian.

"Sebenarnya gimana ya, emang dua sisi juga satu sisi untuk para pedagang sebenernya mereka cari nafkah, di situ mereka nggak ada niat buat jalan jadi sempit dan macet. Cuma karena ramai pengunjung kan yang mengakibatkan hal tersebut," ucapnya.

"Cuma menurut saya menggusur itu nggak menyelesaikan masalah karena banyak pedagang butuh hidup dan cari uang. Jadi kalau menurut saya kalau nggak boleh jualan di pinggir jalan ya disediain tempat yang nggak bikin macet. Kasih dong, karena kan nggak semua orang affort makanan yang ada di mal," sambungnya.

Sementara itu, karyawan swasta bernama Syahira (24) mendukung upaya penertiban PKL di sekitar Kebon Kacang. Pasalnya, dia memandang keberadaan PKL kerap menyebabkan kepadatan lalu lintas di sekitar lokasi.

"Keputusan buat tertibkan mereka juga bagus, karena memang macet banget. Kalau makan di sana kaya diburu-buru soalnya banyak klakson dan polusi kendaraan," ujar Syahira.

Kendati begitu, Syahira tetap mendorong agar pemerintah menyediakan lokasi lain untuk pedagang. Dia mengusulkan sebaiknya lokasi itu tetap berada di sekitar kawasan Kebon Kacang.

"Sebenarnya kawasan jajanan ini bagus sih kalau di relokasi, tapi jangan jauh-jauh dari sana," imbuhnya.

Sebagaimana diketahui, Kawasan Kebon Kacang di Tanah Abang, Jakarta Pusat mulai steril dari PKL. Kini, tak tampak lagi PKL menjamur di kawasan yang terletak dekat Mal Grand Indonesia (GI) dan Plaza Indonesia (PI) itu.

Pantauan di lokasi, Senin (9/1/2023) pukul 20.20 WIB, kawasan tersebut sepi dari PKL. Tak ada lagi PKL yang mendirikan tenda di bahu jalan dan menjajakan beragam kuliner.

Jalanan tampak lenggang membuat kendaraan melintas dengan lancar. Marka jalan yang biasanya tertutup oleh tenda-tenda PKL kini bisa dilihat jelas.

Meski begitu, PKL masih terlihat di kawasan perkampungan yang terletak di pinggiran Jalan Kebon Kacang Raya. Mayoritas pedagang yang tersisa menjajakan makanan dan minuman.

Kemudian sekitar 50 meter dari seberang pintu masuk GI juga masih tampak PKL yang berjualan dengan mendirikan tenda. Warung milik mereka tampak ramai oleh pembeli.

(taa/idn)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT