PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) telah melayani sekitar 2,67 juta penumpang dan 654 ribu unit kendaraan selama periode Angkutan Natal dan Tahun Baru 2023 mulai 17 Desember 2022 hingga 4 Januari 2023 di 10 lintasan terpantau nasional seluruh Indonesia.
Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin mengatakan trafik penumpang dan kendaraan pada periode Angkutan Nataru tahun ini naik 40% bila dibandingkan realisasi produksi yang sama tahun lalu sebanyak 1,89 juta orang penumpang.
Pada layanan Nataru tahun ini, terdapat 10 lintasan terpantau nasional di antaranya Merak-Bakauheni, Ketapang-Gilimanuk, Padangbai-Lembar, Kayangan-Poto Tano, Hunimua-Waipirit, Tanjung Kelian-Tanjung Api-api, Bitung-Ternate, Bajoe-Kolaka, Kupang-Rote, dan Ajibata-Ambarita.
"Pada periode Nataru ini dan berbarengan dengan pencabutan status PPKM oleh Presiden Joko Widodo, masyarakat antusias kembali melakukan perjalanan liburan akhir tahun, yang juga berbarengan dengan masa libur anak sekolah," ujar Shelvy dalam keterangan tertulis, Senin (9/1/2023).
Jika dirinci, tercatat ada total kendaraan sebanyak 654 unit kendaraan atau naik 22,6 persen dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 533 ribu unit. Adapun jumlah roda dua sebanyak 159 ribu unit atau naik 42,12 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebanyak 112 ribu unit.
Sementara itu, roda empat/lebih mencapai 495 ribu unit atau naik 17,44 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebanyak 421 ribu unit.
"Catatan kami, puncak arus mudik terjadi pada 23 Desember 2022 atau H-2 dengan total penumpang sebanyak 164.711 orang atau naik 51 persen dibandingkan 2021 sebanyak 108.879 orang. Dan total kendaraan sebanyak 40.160 unit atau naik 32 persen dibandingkan realisasi produksi tahun lalu sebanyak 30.511 unit," paparnya.
Lebih lanjut, Shelvy menjelaskan pada puncak arus balik tanggal 2 Januari 2023 tercatat penumpang yang menyeberang sebanyak 145 ribu orang atau naik 18 persen dibandingkan tahun 2021 sebanyak 123 ribu orang. Dan total kendaraan sebanyak 35.245 unit atau naik 8 persen dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 32.594 unit
Shelvy pun menambahkan tren penggunaan mobil pribadi saat ini masih menjadi andalan pengguna jasa di tengah endemi COVID-19. Khususnya di lintasan Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk. Ia menilai rata-rata pergerakan masyarakat di wilayah Sumatera, Jawa dan Bali yang semakin mudah mengakses tol Trans Jawa dan Trans Sumatera membuat pergerakan via darat semakin cepat.
Secara khusus di lintasan tersibuk Merak - Bakauheni penghubung Pulau Jawa dan Sumatera, ASDP mencatat penumpang yang menyeberang dari Jawa ke Sumatera periode H-8 hingga H+10 sebanyak 717.566 orang. Sebaliknya, dari Sumatera ke Jawa tercatat 624.254 orang. Adapun jumlah ini diikuti total kendaraan dari Jawa ke Sumatera sebanyak 159.131 unit dan sebaliknya dari Sumatera ke Jawa sebanyak 145.799 unit kendaraan.
Apresiasi untuk Seluruh stakeholder
Dalam kesempatan ini, Shelvy turut mengapresiasi kerja sama antara regulator dan operator penyeberangan, serta seluruh pengguna jasa penyeberangan. Dengan demikian, layanan penyeberangan pada Angkutan Nataru dapat berjalan lancar, aman, tertib, sehat dan selamat.
"Apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pengguna jasa khususnya di lintasan Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk yang telah mempersiapkan perjalanan sebaik-baiknya dengan membeli tiket via online Ferizy, sehingga mendapatkan experience di perjalanan ferry yang mudah, cepat, aman dan nyaman baik saat berada di terminal maupun di kapal," ungkapnya.
Shelvy mengungkapkan melalui pembelian tiket via online Ferizy dan penerapan kuota pada muatan penyeberangan, ASDP memastikan trafik penumpang dan kendaraan dapat terdistribusi dengan baik. Hal ini pun mampu meminimalisir antrian di pelabuhan baik selama arus berangkat dan balik pada layanan Nataru ini.
Meski demikian, ia menambahkan terdapat beberapa catatan pengalaman pada layanan Angkutan Nataru kemarin, yakni terjadinya kondisi cuaca ekstrem di beberapa lintasan penyeberangan yang dikelola ASDP.
"Demi keamanan pelayaran dan keselamatan seluruh pengguna jasa, ASDP sesuai dengan arahan dan perintah Otoritas Pelabuhan melakukan penutupan layanan pada periode waktu tertentu. Mulai dari lintas Merak-Bakauheni, Ketapang -Gilimanuk, Kupang, Labuan Bajo dan wilayah lainnya," sambung Shelvy.
Selain cuaca ekstrem, ASDP turut memprioritaskan keselamatan dan keamanan pelayanan angkutan penyeberangan terkait kecelakaan kendaraan pada saat pemuatan di atas kapal angkutan penyeberangan, termasuk jatuhnya kendaraan Over Dimensions Over Loading (ODOL).
"Hal ini tentu menjadi perhatian dan komitmen bersama dari stakeholder penyeberangan. Seluruh pihak harus dapat berkoordinasi aktif, dan yang penting juga pemahaman SOP oleh operator kapal, sehingga dapat meminimalisir potensi atau mencegah insiden terjadi selama pelayanan berlangsung," tuturnya.
Sementara terkait persiapan layanan Angkutan Lebaran 2023, ia mengatakan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan stakeholder mulai dari Kementerian Perhubungan, Korlantas Polri, Kemenko PMK, Kemenko Maritim dan Investasi, Pemda dan lainnya. Selain itu, manajemen juga akan mengakselerasi perluasan kapasitas pelabuhan untuk peningkatan daya tampung kendaraan di pelabuhan serta perluasan area masuk pelabuhan.
(ncm/ega)