Kehebohan terjadi menjelang laga tim nasional (timnas) sepakbola Indonesia melawan Vietnam di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) kemarin. Ada suporter yang menuding kertas koreografi dirusak dan dibuang.
Kabar itu beredar di media sosial (medsos) Twitter. Kabar itu disuarakan kelompok suporter Timnas Indonesia, La Grande Indonesia.
Mereka mengaku kertas koreografi itu mereka siapkan sebelum laga semifinal Piala AFF itu. Mereka menyebut kertas-kertas koreografi di bangku tribun itu dihancurkan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"TIDAK ADA KOREOGRAFI SORE INI. Kertas-kertas koreografi yang sudah kami letakkan di bangku-bangku Tribun Utara dibuang & dihancurkan oleh PASPAMPRES," tulis akun Twitter La Grande seperti dilihat, Jumat (6/1).
Setelah ada insiden tersebut, mereka menyatakan tak ada koreografi di Indonesia versus Vietnam. Mereka mengaku bingung atas insiden tersebut.
Paspampres Beri Penjelasan
Paspampres memberikan penjelasan mengenai kertas-kertas koreografi di tribun Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) milik suporter menjelang laga semifinal Piala AFF antara timnas Indonesia dan Vietnam. Paspampres menyatakan pemasangan kertas-kertas koreografi itu tanpa izin pengelola.
"Yang jadi permasalahan mereka itu malem-malem masuk stadion, pasang spanduk tanpa izin pengelola," kata Danpaspampres Marsda TNI Wahyu Hidayat Sudjatmiko kepada wartawan, Jumat (6/1).
Wahyu mengatakan anggota Paspampres mengatakan kertas koreografi itu sudah terpasang saat petugas melakukan sterilisasi di GBK. Kertas koreografi itu dipasang dengan dibanduli batu.
Kondisi pemasangan tersebut dianggap tidak aman. Selain tak ada izin, benda-benda tersebut diamankan karena tak ada pihak yang mengakuinya.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Tonton juga Video: Jokowi Usai Tonton Indonesia Diimbangi Vietnam: Masih Ada Leg 2
"Kita khawatir itu jadi bahaya, kita amankan. Kita tanya ini punya siapa, PSSI nggak tahu, nggak ada izin, makanya kita amankan. Setelah baru ada yang ngaku, baru kita serahkan," ujar Wahyu.
Wahyu menegaskan anggotanya tak merusak kertas-kertas koreografi itu. Barang-barang tersebut dikembalikan setelah ada pihak yang mengakui memilikinya.
"Jadi kita temukan pada saat kita sterilisasi, mereka malem-malem itu masuk stadion tanpa izin pasang itu. Pihak pengelola tidak tahu, PSSI juga tidak tahu. Nah maka itulah kita turunkan. Kita amankan, tidak kita rusak, kita amankan. Setelah kita clear masalahnya, kita kembalikan," tegas Wahyu.