Cerita di Balik Rumah Mewah Bu Eny dan Tiko Belasan Tahun Tak Dijual

Cerita di Balik Rumah Mewah Bu Eny dan Tiko Belasan Tahun Tak Dijual

Ilham Oktafian - detikNews
Kamis, 05 Jan 2023 20:01 WIB
Rumah Ibu Eny.
Foto: Rumah Ibu Eny. (Ilham/detikcom)
Jakarta -

Cerita tak biasa menyelimuti kehidupan Ibu Eny dan putranya bernama Tiko yang mendiami rumah mewah terbengkalai selama 12 tahun lamanya di bilangan Jakarta Timur. Kisah Ibu Eny dan Tiko mulanya viral di media sosial hingga mendapat bantuan dari damkar.

Diketahui Ibu Eny telah mengalami depresi selama bertahun-tahun setelah ditinggal suaminya. Ibu Eny dirawat oleh putra semata wayangnya bernama Tiko yang belakangan mendiami rumah dua lantai itu tanpa listrik dan air dalam waktu yang cukup lama.

Begini kisah tentang Ibu Eny dan Tiko dirangkum detikcom, Kamis (5/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sosok Ibu Eny

Sosok Ibu Eny yang tinggal di rumah mewah terbengkalai bersama putranya, Tiko, dikenal baik. Sebelum depresi, Eny dikenal punya interaksi sosial yang tinggi.

"Baik dia," kata salah seorang tetangga bernama Fadly Hariadi (45) pada Kamis (5/1/2023).

ADVERTISEMENT

Selain baik, Eny dikenal bukan orang yang tertutup. Eny, kata Fadly, punya interaksi sosial yang tinggi.

"Ya dulu kayak masyarakat umumnyalah, interaksi sosialnya tinggi," ujarnya.

Sosok Eny dan suaminya juga merupakan golongan keluarga mampu. Menurut Fadly, Eny dan suaminya bekerja di Departemen Keuangan.

"Gelarnya Ibu Eny, 'dra'. Ibu Eny itu kalau nggak salah kerja sama dengan suaminya," aku dia.

"Kalau yang saya dapat informasinya, itu pokoknya dia seringnya di Departemen Keuangan," imbuhnya.

Namun kondisi Eny berubah drastis sejak ia ditinggal suaminya. Tak hanya berpengaruh dalam kondisi keuangan, faktor tersebut juga membuat kesehatan Eny memburuk.

"Sejak ditinggal itu baru mulai kesulitan," kata dia.

Eny, kata Fadly, juga sempat dijenguk oleh keluarganya. Menurutnya, ada mobil berpelat luar kota yang sempat datang ke rumah terbengkalai tersebut beberapa tahun silam.

"Sebenarnya kalau saya tahunya ada keluarganya yang pernah datang ke sini. Mungkin setahun dua tahun lalu. Nggak tahu siapa. Kalau lihat pelatnya, itu daerah pelat Jawa Timur," kata dia.

"Nah, itu nitipin uang untuk Tiko. Dua tahun yang lalu mungkin. Gitulah ceritanya," imbuhnya.

Kondisi Rumah

Kondisi rumah terbengkalai itu tak layak ditinggali sehari-hari. Saat pertama dibersihkan, kondisi rumah mewah Ibu Eny sangat memprihatinkan.

"Sangat prihatin," kata Ketua grup zona 6 petugas penanganan prasarana sarana umum (PPSU) Cakung, Usman A Latief, saat ditemui di rumah Bu Eny, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (5/1/2023).

Latief mengatakan aroma tidak sedap juga melingkupi rumah tersebut. "Ada sih (aroma tidak sedap). Bau kayak rumah yang lama ditinggal," ujarnya.

Latief menambahkan, dari sekian ruangan, kondisi yang paling berantakan adalah dapur. Selain itu, ada juga tumbuhan liar yang berada di rumah tersebut.

"Dapur parah, berserakan. Barang-barangnya. Sekarang udah bersih. Rumput sama pohon, di depan rumah," katanya.

Simak video 'Rumah Mewah Ibu Eny Kini Disemprot Cairan Desinfektan':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya di halaman berikut.

Warga Bantu Uang-Sembako Sebelum Viral

Kisah Ibu Eny dan putranya bernama Tiko tinggal di rumah mewah yang terbengkalai menyedot perhatian publik. Sebelum cerita tersebut viral, para tetangga memberikan bantuan berupa uang hingga sembako.

"Saya berusaha dengan warga, waktu itu saya dan Tiko berusaha minta bantuan setiap rumah-rumah. Saya nggak enak dengan warga akhirnya saya inisiatif dengan ibu-ibu arisan, PKK untuk memberikan sumbangan setiap minggu, kita urunan," kata Bu RT 06 RW 02, Jatinegara, Cakung, Ina Sunarsih, di lokasi, Kamis (5/1/2023).

"Waktu itu kita dari pihak kelurahan sudah membantu juga. Jadi sebelum viral pun kita sudah upaya ke situ," imbuhnya.

Bantuan tersebut, kata Ina, berupa uang untuk kehidupan Tiko dan Bu Eny selama satu pekan. Ina tak merinci kapan bantuan tersebut diberikan.

Namun bantuan itu diberikan saat Tiko masih berumur kurang dari 17 tahun.

"Iya, dalam bentuk uang waktu itu, kehidupan dia selama seminggu kita kasih," kata dia.

"Waktu itu umurnya belum 17, kita membantu saja. Yang penting ada uang untuk hari-hari," imbuhnya.

Kendati demikian, bantuan tersebut kemudian disetop. Warga merasa Tiko harus hidup mandiri. Warga akhirnya sepakat untuk mempekerjakan Tiko sebagai petugas keamanan di perumahan tersebut.

"Lama-lama kita tidak mau Tiko seperti itu. Kalau mengandalkan kita terus, takutnya dia malas. Akhirnya pak RT mengajak untuk bekerja sebagai sekuriti," paparnya.

Selain uang tunai, warga membantu dengan memberikan sembako kepada keluarga Bu Eny. Bantuan yang disalurkan tersebut didapat dari beberapa pihak.

"Kalau bantuan yang lain seperti santunan kayak yatim dan duafa kita selalu cantumkan Tiko dan mamanya," aku dia.

"Dari sekolahnya, Tiko juga selalu didaftarkan, karena dulu dia anak didik di sini. Dalam kondisi seperti ini, dia selalu dapat santunan, baik berupa sembako, ada uang dari masjid juga," imbuhnya.

Sempat Jual Perabotan

Ibu Eny dan Tiko sempat menjual perabotan rumah mewahnya kepada para tetangga. Hal tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Diceritakan oleh salah seorang tetangga bernama Fadly Hariadi (45), Ibu Eny menjual perabotannya lewat sepucuk surat yang disampaikan kepada tetangga.

"Jadi gini, dia bawa surat. Nulis note. Assalamualaikum Ibu Haji. Ini saya butuh beras, saya mau jual pot. Terus ya sudah, dibantu" kata Fadly pada Kamis (5/1/2023).

"Jadi Tiko bawa pot ke rumah, bawa gorden di rumah dijual. Barang-barang dari rumahnya," imbuhnya.

Fadly tak merinci tahun pasti kejadian tersebut. Namun, menurutnya, saat itu Tiko masih duduk di bangku sekolah dasar (SD).

"Saat itu mungkin Tiko masih SD mau SMP. Ya sudah, kita bantu. Tapi nggak ke semua warga. Hanya kita-kita saja yang memang dianggap dekat," tambah Fadly.

Ditambahkan olehnya, warga juga sempat mendatangi rumah Ibu Eny untuk memberikan bantuan. Namun warga tak diperbolehkan masuk lantaran kondisi kejiwaan Ibu Eny makin buruk.

"Cuma, kalau kita nolongin langsung nih, bawain dia beras ke rumah, baru buka pintu itu, langsung diusir histeris, 'Heh, dia kamu ngapain itu? mau maling dia itu'. Tapi dia nggak pernah mengganggu keluarga di sini," katanya.

"Itu cuma karena dia nggak ingin ada yang masuk rumah. Dan dia merasa masih mampu, nggak mau dibantu. Kira-kira gitusecara umumnya," tambahnya.

Halaman 2 dari 2
(fca/fca)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads