Dilema Jaksa Antara Eksekusi Terpidana Mati dan Citra Negara

Dilema Jaksa Antara Eksekusi Terpidana Mati dan Citra Negara

Rumondang Naibaho - detikNews
Rabu, 04 Jan 2023 21:12 WIB
Ilustrasi Kasus Yusman Telaumbanua
Ilustrasi Hukuman Mati (Edi Wahyono/detikcom)
Jakarta -

Kejaksaan Agung (Kejagung) RI angkat bicara terkait tindak lanjut pelaksanaan eksekusi mati. Kejagung menepis informasi yang menyatakan pihaknya menghindari eksekusi mati karena, menurutnya, ada beberapa pertimbangan salah satunya citra negara hingga upaya hukum terdakwa.

"Memang untuk tahun-tahun, termasuk tahun-tahunnya Pak Jaksa Agung (ST Burhanuddin) ini. Bukan artinya kita menghindari, tetapi belum ada program untuk ke sana," kata Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, pada Rabu (4/1/2023).

Kendati demikian, Ketut menuturkan hal tersebut tidak berarti menggantungkan nasib para terpidana mati. Menurut dia, proses eksekusi mati membutuhkan waktu yang sangat panjang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kejagung menyadari bahwa proses eksekusi mati seorang terpidana tidaklah mudah. Karena untuk melaksanakan hukuman mati itu adalah prosesnya sangat panjang, terkait dengan dunia internasional juga, terkait dengan citra Kejaksaan dan Negara," ucapnya.

Selain itu, Ketut menyatakan tindak lanjut eksekusi mati berbeda dengan hukuman pidana biasa. Ia menyebutkan pihaknya masih menghargai adanya upaya hukum para terpidana mati.

ADVERTISEMENT

"Sebab, ada unsur hak asasi manusia (HAM) yang harus dipertimbangkan. Selain itu, kejaksaan juga masih menghargai upaya hukum lain yang masih melekat dalam diri terpidana, seperti pengajuan grasi, amnesti, dan peninjauan kembali (PK)," pungkasnya.

Lihat juga video 'KontraS: Banyak Terpidana Mati di Indonesia Alami Gangguan Mental':

[Gambas:Video 20detik]

(yld/yld)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads