KPK menganggarkan Rp 1,2 miliar untuk layanan SMS blast perihal penyebaran pesan terkait Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). KPK menilai anggaran itu telah sesuai dengan perhitungan.
"Itu kan sudah dipertimbangkan, sudah diukur, sudah dihitung berdasarkan kebutuhannya berapa," kata Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa (3/1/2023).
Anggaran SMS blast dari KPK tahun ini naik dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp 999.218.000 (Rp 999,2 juta). Menurut Ali, penambahan anggaran yang dilakukan telah melalui mekanisme dan dapat dipertanggungjawabkan.
"Sudah ada perhitungannya dan itu bisa dipertanggungjawabkan secara terbuka. Clear, terbuka, tidak ada yang ditutupi dan itu juga dilakukan melalui mekanisme yang ada," jelas Ali.
Baca juga: KPK Anggarkan Rp 1,2 Miliar untuk SMS Blast |
Selain itu, Ali mengaku SMS blast dari KPK dinilai efektif menyadarkan masyarakat perihal laporan LHKPN, khususnya bagi warga yang tinggal di pedesaan.
"Pertanyaannya kenapa lewat SMS, bukan WA? SMS lebih efektif orang semua di kampung bisa SMS ya kan. Yang pasti efektivitas untuk kemudian komunikasi untuk wajib LHKPN dan selama ini lebih mudah lewat SMS," tutur Ali.
Anggaran Rp 1,2 Miliar KPK untuk SMS Blast
KPK menganggarkan Rp 1,2 miliar untuk layanan SMS blast. Layanan itu digunakan untuk menyebar SMS terkait Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
Dilihat dari situs LPSE Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Selasa (3/1/2023), tertera tender dengan nama 'Pengadaan SMS Masking LHKPN Tahun 2023'. Tender itu diberi kode 37120011.
Tender dibuat sejak 18 Oktober 2022. Saat ini, tender sudah selesai dan pemenangnya sudah ada.
"Tahun anggaran APBN 2023. Nilai pagu paket Rp 1,2 miliar. Nilai HPS paker Rp. 1.198.800.000 (Rp 1,1 miliar)," demikian tertulis dalam situs tersebut.
Ada 21 peserta yang mengikuti lelang tersebut. Pemenang tender ini ialah Raja Suryadarma Multimedia dengan harga terkoreksi Rp 1.008.990.000 (Rp 1 miliar).
Jumlah pagu anggaran untuk SMS masking tahun ini naik jika dibanding pada 2022. Pada 2022, KPK menganggarkan Rp 999.218.000 (Rp 999,2 juta) yang berasal dari APBN 2022.
Pemenang tender saat itu adalah PT Elpia Internusa Sistematika dengan harga terkoreksi Rp 851.554.000 (Rp 851 juta).
(ygs/idn)