Selama siaga cuaca ekstrem dari 27 Desember 2022, hingga 2 Januari 2024, Jakarta hanya dilanda banjir pada 1 Januari. Hal ini disebut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta merupakan tanda penanggulangan banjir berjalan optimal.
"Sejak tanggal 27 Desember, baru ada kejadian banjir lagi di tanggal 1 ini. Sehingga, ini menunjukkan bahwa kesiapan kami di Pemprov DKI sudah cukup optimal untuk mengantisipasi cuaca ekstrim," kata Kasatpel Pengolahan Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI, Michael Sitanggang, saat dihubungi, Minggu (1/1/2023).
Menurut Michael, ada beberapa hal yang dikerjakan oleh Pemprov DKI untuk menangani hujan ekstrem sampai awal Januari. BPBD DKI disebut telah menyiapkan sejumlah langkah mitigasi.
"Melakukan koordinasi dengan BNPB, BMKG, para Wali Kota/Bupati, dan stakeholders terkait untuk menjalin kolaborasi dalam penanggulangan bencana," katanya.
"Kedua, memberikan informasi dinamika kondisi cuaca dan peringatan dini terkait kenaikan TMA melalui Disaster Early Warning System (DEWS) dan SMS Blast, serta peringatan dini cuaca melalui website, media sosial, WhatsApp Group dan Channel Telegram," katanya.
Pemprov pun mengaku mendistribusikan sarana dan prasarana pendukung penanganan banjir kepada lurah-lurah di lokasi rawan banjir. Barang yang didistribusikan berupa perahu, ring bouys, hingga jaket pelampung.
Kemudian menyiagakan 267 personel petugas penanggulangan bencana atau TRC pada setiap kelurahan di Jakarta. Sehingga ada percepatan koordinasi dan penanganan bencana.
Selain itu, BPBD DKI pun memastikan posko-posko penanganan bencana siap.
"Memastikan kesiapan posko penanggulangan bencana dan lokasi-lokasi pengungsian (berikut kelengkapan pendukung) yang ada di tingkat Kota/Kab Administrasi, kecamatan dan kelurahan untuk siaga dan dapat diaktifkan apabila terjadi bencana," katanya.
DKI siaga hujan ekstrem hingga 2 Januari. Simak di halaman selanjutnya.
Saksikan juga 'Prediksi BMKG Senin 2 Januari: Waspada! DIY Diguyur Hujan Lebat':
(aik/imk)