Ketua KPU Apresiasi Kinerja Polri di 2022, Sorot Pentingnya Keteladanan

Ketua KPU Apresiasi Kinerja Polri di 2022, Sorot Pentingnya Keteladanan

Wildan Noviansah - detikNews
Sabtu, 31 Des 2022 20:35 WIB
Komisioner KPU Hasyim Asyari berjalan meninggalkan gedung KPK, Jakarta, Jumat (24/1/2020) usai menjalani pemeriksaan. KPK memeriksa Hasyim Asyari sebagai saksi dari tersangka mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan dalam kasus dugaan korupsi penetapan pergantian antar waktu anggota DPR periode 2019-2024.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asyari (Foto: Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asyari mengapresiasi kinerja Polri selama tahun 2022. Hasyim menyebut tak mudah jadi anggota Polri karena harus melayani sekaligus menindak masyarakat.

"Polisi ini civil in uniform, sebenarnya sipil tapi pakai seragam. Sehingga kalau kita lihat semboyannya, melayani melindungi tapi juga sebagai penegak hukum. Menjalani ritme tiga ini kan bukan perkara mudah, harus penuh senyum, pelayanan, tapi di sisi lain sebagai penegak hukum, ini hal tidak mudah," kata Hasyim di Mabes Polri, Sabtu (31/12/2022).

Hasyim mengatakan, kehadiran Polri sebagai wajah hukum sehari-hari. Sebab, lanjut dia, masyarakat bisa bersentuhan langsung dengan Polri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Maksud saya begini ada hakim, jaksa ada polisi. Tapi hari hari dilihat sebagai wajah hukum masyarakat ini polisi," ujarnya.

"Dan yang dilihat kan polisi katakanlah Polantas, di jalan. Itu bisa diakses bisa disentuh bisa diajak bicara. Kalau penegak hukum yang lain kan harus melalui proses hukum. Karena kalau sudah ketemu jaksa ketemu hakim berarti kena perkara," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Hasyim menyampaikan, keteladanan anggota Polri menjadi satu hal penting. Nantinya, hal tersebut bisa meningkatkan efektivitas dan ketaatan masyarakat terhadap hukum yang ada.

"Dalam bayangan, keteladanan jadi hal penting. Sehingga kemudian jadi efektif, orang tunduk taat pada hukum itu lebih ke keteladanan. Saya sering kalau ketemu teman polisi saya dorong, karena supaya meningkatkan kapasitas pendidikan. Karena kejahatan kita ini cyber crime semua ini semuanya dengan kekuatan intelektual. Sehingga saya dukung polisi untuk belajar lebih baik lebih tinggi agar bisa mengikuti perkembangan dalam penegakan hukum," jelasnya.

Tangani 276.507 Kasus di Tahun 2022

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memaparkan rilis akhir tahun 2022. Tercatat ada 276.507 perkara yang telah ditangani Polri.

"Secara umum jumlah kejahatan yang terjadi di seluruh Indonesia pada tahun 2022 sebanyak 276.507 perkara, di mana angka tersebut meningkat 18.764 perkara atau 7,3% dibandingkan dengan tahun 2021 sebanyak 257.743 perkara," kata Sigit di Mabes Polri, Sabtu (31/12/2022).

Dari total 276.507 perkara, Polri menyelesaikan sebanyak 200.147. Angka ini menurun 1.877 atau 0,9 persen dibandingkan tahun lalu.

"Untuk penyelesaian perkara, pada tahun 2022 terdapat 200.147 perkara, di mana angka tersebut menurun 1.877 perkara atau 0,9% dibandingkan dengan tahun 2021 sebanyak 202.024 perkara," ujarnya.

Selanjutnya, Sigit menyebut pihaknya juga mengedepankan restorative justice dalam setiap masalah. Tercatat ada sebanyak 15.809 perkara yang diterapkan restorative justice.

"Penyelesaian perkara yang saya sampaikan ini dilakukan dengan memperhatikan asas due process of law, namun tentunya dalam menghadapi setiap permasalahan masyarakat kami berupaya untuk mengedepankan restorative justice dengan menjadikan penegakan hukum sebagai upaya terakhir atau ultimum remedium," ujarnya.

"Hal tersebut dapat terlihat dari jumlah perkara yang dilakukan restorative justice mengalami peningkatan. Pada tahun 2022 terdapat 15.809 perkara yang berhasil dilakukan restorative justice, di mana angka tersebut meningkat 1.672 perkara atau 11,8%, dibandingkan dengan tahun 2021 sebanyak 14.137 perkara," tambahnya.

(wnv/isa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads