Korpolairud menyampaikan hasil pengungkapan kasus Korpolairud selama 2022. Korpolairud Baharkam Polri mengungkapkan bahwa kejahatan perairan yang menonjol pada 2022 adalah kejahatan narkoba dan migas.
"Kejahatan yang khas perairan yang menonjol di 2022 adalah kejahatan migas. Migas ini penyalahgunaan BBM bersubsidi," kata Kepala Korps Kepolisian Perairan dan Udara (Kakorpolairud) Baharkam Polri Irjen Pol Indra Miza pada wartawan di gedung Ditpolair Korpolairud Baharkam Polri, Tanjung Priok, Jumat (30/12/2022).
Ia mengatakan kasus migas meningkat pada 2021. Sebelumnya hanya delapan kasus, lalu meningkat menjadi 10 kasus pada 2022.
"Tahun 2021 Sebanyak 8 laporan polisi, dan di 2022 sebanyak 10 laporan, meningkat ya," ungkapnya.
Selain migas, Korpolairud juga berhasil mengungkap kasus penyalahgunaan narkoba. Meskipun tidak ada peningkatan dari tahun 2021, kasus narkoba juga masih yang tertinggi.
kita juga banyak mengungkap kasus-kasus penyalahgunaan narkoba, sebanyak 22 kasus. Itu antara darat, jadi dibawa dari darat ke laut dan ini kan kejahatan umum perairan," tuturnya.
Secara keseluruhan, Korpolairud berhasil mengungkap 91 kasus selama 2022.
"Selama 2022, jumlah kasus keseluruhan, terdapat 91 kasus. Kasus yang paling menonjol adalah soal migas," ujarnya.
Selain migas dan narkoba, berikut ini beberapa kasus yang menonjol di Ditpolair:
- Pengungkapan satu sindikat jaringan pelaku penyalahgunaan BBM jenis solar bersubsidi di wilayah Semarang dan Cilacap Jateng.
- Penangkapan 1 unit kapal asing Malaysia di perairan Selat Malaka.
- Pengungkapan tindak pidana penyeludupan kurang lebih 273.870 ekor baby lobster di perairan sungai Banyuasin Sumatera Selatan.
- Pengungkapan tindak pidana pelayaran Dan penadahan 100 KL solar subsidi di wilayah perairan Tanjung Uncang, Kepulauan Riau.
(dwia/dwia)