Meski ruang Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT) sudah disediakan Pemprov DKI Jakarta, namun kabel-kabel masih semrawut centang-perenang melintang di antara tiang-tiang Jl Mampang Prapatan Raya, Jakarta Selatan. Proses pemindahan kabel belum juga selesai dilakukan oleh operator pemilik utilitas. Pihak operator mengeluhkan ruang SJUT yang sempit sehingga bikin pemindahan menjadi sulit.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (APJATEL), Jerry Siregar. Mereka tengah melangsungkan proses perjanjian kerja sama (PKS) dengan PT JakPro, BUMD DKI yang mengelola SJUT di ruas Jl Mampang Prapatan Raya.
"Sampai saat ini masih sedang berproses, akan tetapi belum selesai semua proses cut over network existing karena masih didapati beberapa isu dan masalah yang sudah disampaikan kepada Dinas Bina Marga DKI," kata Jerry Siregar kepada detikcom, Jumat (30/12/2022).
Selama ini, APJATEL senantiasa berhubungan dalam hubungan bisnis (business to business). Namun kini, untuk mengatasi masalah sempitnya ruang di SJUT, APJATEL yang berisi banyak operator utilitas di dalamnya, perlu membahas masalah ini bersama Dinas Bina Marga DKI Jakarta.
"Masalah dimensi SJUT yang terbatas sehingga proses penurunan utilitas tidak dapat dilakukan sepenuhnya, serta didapatinya existing layanan customer yang terdampak diakibatkan tidak tersedianya hand hole untuk akses ke pelanggang existing," tutur Jerry.
Berdasarkan pantauan di lapangan, kabel di Jl Mampang Prapatan Raya masih semrawut bergelantungan di tiang-tiang pada akhir tahun ini. Padahal September lalu, Anies Baswedan yang masih menjabat Gubernur kala itu sudah melakukan seremonial pemotongan kabel. Dinas Bina Marga DKI Jakarta menyatakan proses pemindahan kabel dari tiang ke bawah tanah manhole SJUT masih berproses.
"Pemotongan kabel tersebut dilakukan secara bertahap, sejalan dengan mitigasi (pemasangan kabel bawah tanah) oleh operator di bawah Koordinasi PT JakPro," kata Kepala Dinas Bina Marga DKI Hari Nugroho, Kamis (29/12) kemarin.
(dnu/dnu)