Intensitas pergerakan tanah di wilayah Desa Pasir Suren, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, sudah membahayakan. Selain terus merusak permukiman warga di empat kampung, pergerakan tanah itu merusak akses jalan utama menuju Palabuhanratu.
Pantauan detikJabar, sedikitnya ada dua titik amblas di lokasi tersebut. Amblasan pertama berada di Kampung Nyalindung. Titik amblasan ini disertai retakan jalan yang memanjang. Antara bahu jalan dan badan jalan terpisah sekitar 50 sentimeter.
Sejumlah kendaraan, terutama jenis sedan, kesulitan melintas, terutama kendaraan ceper. Bunyi gasrukan bagian bawah kendaraan dengan aspal kerap terdengar. Meski jalan amblas, kendaraan besar, antara lain truk, masih terlihat melintas jalan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Malam tadi saya melintas, sudah ripuh (repot). Jadi jarak antara jalan normal dan yang amblas sudah parah. Mobil-mobil ceper sudah tidak bisa melintas, sudah bahaya," cerita Deni, warga Palabuhanratu, yang melintasi jalan tersebut malam tadi, seperti dilansir detikJabar, Jumat (30/12/2022).
Sementara itu, retakan kedua berada sekitar beberapa puluh meter dari lokasi pertama. Lokasi ini dekat dengan belokan jalan.
Kondisinya, terjadi bantalan-bantalan karena aspal yang terdesak amblas. Meskipun tidak separah kondisi amblas pertama, titik ini juga terbilang berbahaya.
Baca selengkapnya di sini
(idh/idh)