Wapres Sebut Tarif KRL untuk Orang Dianggap Kaya Perlu Uji Coba Dulu

Wapres Sebut Tarif KRL untuk Orang Dianggap Kaya Perlu Uji Coba Dulu

Antara - detikNews
Kamis, 29 Des 2022 14:07 WIB
Wapres Maruf Amin saat membuka forum H20 di Semarang Jawa Tengah, Kamis (17/11/2022).
Wakil Presiden Ma'ruf Amin (Tangkapan Layar YouTube Kemenag RI)
Jakarta -

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut penerapan tarif kereta rel listrik (KRL) khusus untuk orang yang dinilai kaya perlu diuji coba. Sehingga, akan diketahui hal-hal yang perlu diperbaiki.

"Implementasinya seperti apa, mungkin perlu diuji coba dulu seperti apa hasilnya, bagaimana kekurangan-kekurangannya. Sebab, satu ide yang baik itu kadang-kadang juga perlu dicoba implementasinya, dipaskan, sehingga nanti ada hal-hal yang perlu diperbaiki," kata Wapres Ma'ruf Amin di Istana Wapres Jakarta, seperti dilansir Antara, pada Kamis, (29/12/2022).

Seperti diketahui, Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan wacana perubahan skema pemberian public service obligation (PSO) atau subsidi. Agar subsidi tepat sasaran, akan ada kartu baru khusus untuk penumpang KRL yang dikategorikan mampu atau kaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui, selama ini tarif KRL disubsidi pemerintah, dan hanya satu harga untuk semua penumpang. PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter mencatat pada 2021 realisasi subsidi tarif pengguna KRL mencapai Rp 2,14 triliun.

"Karena ini suatu ide yang ingin diterapkan dalam rangka 'cross subsidy', pemerintah akan melakukan uji coba terlebih dahulu," ungkap Wapres.

ADVERTISEMENT

Bagi Wapres, wacana yang dilempar oleh Menhub bertujuan untuk terjadinya subsidi silang.

"Idenya kan memang baik, supaya yang kuat itu menolong yang lemah dan memang pembebanan itu supaya juga disesuaikan dengan daya pikulnya, istilahnya 'cross subsidy', yang kuat membantu yang lemah, itu idenya sudah betul," tambah Wapres.

Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal menjelaskan penumpang dengan kategori mampu akan membayar sesuai dengan harga asli KRL. Artinya, tarif untuk penumpang mampu bisa mencapai Rp 10-15 ribu.

Namun Kemenhub masih menimbang-nimbang data yang akan menjadi dasar pembeda antarpenumpang. Ada kemungkinan akan menggunakan data Kementerian Dalam Negeri ataupun Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial.

Lihat juga video 'PT KCI Klaim Stasiun Bogor Lebih Terurai dengan Rute KRL Baru':

[Gambas:Video 20detik]



(aik/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads