Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI menggelar upacara dalam rangka memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-17 di Markas Besar Bakamla, Menteng, Jakarta Pusat. Kepala Bakamla Laksdya TNI Aan Kurnia menyebut isu pencurian ikan ilegal dan penyeludupan barang ilegal masih menjadi prioritas dari segi keamanan laut.
Dia menyebut dua isu ini terus menjadi prioritas keamanan laut dari tahun ke tahun.
"Di laut kita kalau kita liat teori, ancaman di laut kurang lebih ada 8 sampai 9 jenis ancaman, tapi yang paling potensial adalah pencurian ikan dan penyelundupan. Pencurian ikan di daerah-daerah perbatasan seperti Laut Natuna Utara, Sulawesi, Arafura. Penyelundupan di Selat Malaka," ujar Laksadya Aan seusai upacara HUT, di Mabes Bakamla, Jakarta Pusat, Kamis (29/12/2022).
"Kalau yang lain ada 1-2, tapi yang masih tinggi itu dari tahun ke tahun. Jadi penangkapan ikan ilegal dan penyelundupan barang yang dari Malaysia dan itu yang jadi prioritas," sambungnya.
Aan mengatakan kondisi keamanan dan keselamatan laut tahun 2022 meningkat jika dibandingkan dengan periode tahun 2021. Hal ini dilihat dari intensitas kejadian, luasan wilayah, dan lalu lintas pekerja migran ilegal.
"Bila melihat tren keamanan dan keselamatan laut, berdasarkan intensitas kejadian relatif menurun dibandingkan dengan tahun 2021. Tidak saja terkait dengan jumlah kejadian, bila melihat isu keamanan laut di utara Papua, perairan Bali dan sekitarnya, termasuk di Barat dari Halmahera dan Ambon, juga perairan Jakarta dan Banten, serta perairan Tanjung Datu tidak terjadi atau tidak signifikan kejadiannya. Lalu lintas pekerja migran ilegal masih terus terjadi, tetapi memang cenderung menurun di semester kedua tahun 2022," papar Aan.
Aan mengatakan bahwa Bakamla telah memiliki alat untuk mengukur indeks keamanan laut (IKL)nasional. Dia menyampaikan IKL Indonesia dalam kategori cukup, yakni skor 53 dari 100.
"Indeks keamanan laut kita nilainya 53 dari nilai 100. Jadi masih kategori cukup, itu nilai semua kementerian lembaga ada 6, starting, itu gambaran, ga dikurangi, ga dilebihkan. Jadi kalau memang mau semuanya (kondisi perairan Indonesia) terkendali harus di atas itu nilainya," ungkap Aan.
Lebih lanjut, Aan juga memaparkan potensi isu keamanan maritim pada tahun 2023. Ia mengatakan adanya potensi penyeludupan narkoba internasional, serta potensi perdagangan ganja Aceh-Thailand terkait dilegalkannya ganja di negara tersebut, aksi perompakan Abu Sayyaf, potensi tindak pidana perdagangan orang, serta potensi serangan siber pada sistem transportasi.
"Aksi perompakan oleh kelompok Abu Sayyaf perlu untuk dicegah dengan peningkatan kehadiran dan pengamatan dini. Antisipasi perdagangan senjata jaringan internasional menuju Papua lewat jalur laut," ujarnya.
Diketahui, hari ini Bakamla menggelar upacara HUT ke-17. Upacara dipimpin langsung oleh Kepala Bakamla Lasamana Madya Aan Kurnia.
Pantauan detikcom, Kamis (29/12/2022), upacara dimulai pukul 08.07 WIB dengan kondisi cuaca hujan gerimis. Acara dimulai dengan iringan drumben lagu 'Mars Bakamla' seraya semua peserta bernyanyi.
Setelah upacara HUT Bakamla ke-17 selesai, Aan melanjutkan dengan peresmian ruang laktasi dan peresmian contact center Bakamla.
Aan mengatakan contact center ini aktif dan dapat dihubungi 24 jam selama 7 hari kerja. Hal ini guna merespons laporan keamanan dan keselamatan yang ada di perairan Indonesia dengan melibatkan seluruh unsur keamanan yang ada.
"Standarnya (responsnya) saya ingin ASAP, tapi kan nilai (IKL) kita 53 gimana mau cepet. Tapi dengan adanya contact center itu, contoh ada kecelakaan di Sulawesi, saya nanti akan lihat unsur mana yang paling dekat, misalnya Basarnas, kita kontak," kata Aan.
Aan menekankan pihaknya bakal mengedepankan koordinasi dan kolaborasi antar instansi terkait dengan keamanan dan keselamatan laut di Indonesia. Menurut Aan, kerjasama ini dapat menekan angka ego sektoral.
"Itulah pentingnya koordinasi dan kolaborasi. Itu akan menghemat, unsur Bakamla terbatas, Angkatan Laut terbatas, polisi terbatas. Kalau kita kerjasama untuk mengontrol laut kita yang sangat luas itu luar biasa akan menghemat," kata Aan.
"Kita sekarang untuk meng-cover wilayah yang begitu luas bayangin, ga mampu, makanya harus kerjasama dan ego sektoral dihilangin, itu koordinasi dan kolaborasi," imbuh dia.
Lihat juga video 'Dalam Sepekan 2 Kapal Ikan Malaysia Tepergok Mencuri di Selat Malaka':