Jakarta -
Apa itu La Nina? La Nina merupakan salah satu istilah yang berkaitan dengan iklim. Fenomena La Nina biasanya muncul menjelang musim hujan di wilayah Indonesia.
Lantas, bagaimana gejala munculnya La Nina di Indonesia? Apa saja dampak dari fenomena La Nina? Simak penjelasannya berikut ini.
Dilansir situs resmi BMKG, La Nina adalah fenomena Suhu Muka Laut (SML) di Samudera Pasifik bagian tengah mengalami pendinginan di bawah kondisi normalnya. Pendinginan SML ini mengurangi potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia secara umum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa itu La Nina? La Nina merupakan salah satu istilah yang berkaitan dengan iklim. Fenomena La Nina biasanya muncul menjelang musim hujan di wilayah Indonesia. (Foto: Andhika Prasetia/detikcom) |
Apa Bedanya La Nina dengan El Nino?
Jika La Nina dapat memicu datangnya musim hujan di Indonesia, hal ini berbeda dengan El Nino. El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.
Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia. El Nino dapat memicu terjadinya kondisi kekeringan untuk wilayah Indonesia secara umum.
Simak video 'Soal Cuaca Ekstrem, Jokowi: Ikuti Semua yang Disampaikan BMKG':
[Gambas:Video 20detik]
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Gejala Munculnya La Nina
Fenomena La Nina biasanya ditandai dengan peningkatan intensitas hujan yang tingi. Hal tersebut dikarenakan adanya pendinginan suhu yang terjadi di Samudera Pasifik.
Dampak Fenomena La Nina
Apa itu La Nina? La Nina berpotensi mengurangi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia secara umum. Fenomena La Nina juga dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi.
Bencana hidrometeorologi adalah fenomena bencana alam atau proses merusak yang terjadi di atmosfer (meteorologi), air (hidrologi), atau lautan (oseanografi). Contoh bencana hidrometeorologi adalah:
- Banjir
- Banjir bandang
- Tanah longsor
- Angin kencang
- Puting beliung, dan sebagainya.
Selain dampak bencana alam, masyarakat juga perlu mewaspadai penyakit yang bisa muncul akibat curah hujan yang tinggi. Daftar penyakit yang perlu diwaspadai adalah sebagai berikut.
- Flu
- Diare
- Demam Berdarah
- Chikunguya (Tidak jauh berbeda dengan demam berdarah)
- ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan)
- Penyakit kulit, dan lain sebagainya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini