.webp)
Kehadiran aplikasi Mobile JKN semakin memudahkan peserta dalam memperoleh informasi maupun layanan kesehatan dari Program JKN. Bahkan milenial tidak mau ketinggalan memanfaatkan aplikasi canggih satu ini, salah satunya adalah mahasiswi asal Kota Surabaya Alya Rahmatika (21).
"Keren! Aplikasi Mobile JKN ini seperti melawan malas. Cukup bawa ponsel, aplikasi pintar ini memberikan hidangan komplit bagi semua peserta JKN aktif tanpa harus bawa-bawa bukti kependudukan manual seperti Kartu Keluarga, KTP, Kartu KIS dan lain sebagainya," ungkap Alya dalam keterangan tertulis, Rabu (28/12/2022).
Alya yang terdaftar sebagai peserta JKN segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) bersama orang tuanya ini awalnya terdaftar di salah satu fasilitas kesehatan (faskes) di Jakarta. Ketika diterima sebagai mahasiswa baru di Surabaya, pihak kampus lantas menyarankan Alya untuk segera memindahkan faskesnya ke klinik terdekat yang ada di kota tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari faskes Puskesmas Ciracas Jakarta Timur, saya pindah langsung ke Klinik PLK Unair kampus C Surabaya. Sangat mudah dengan menggunakan Aplikasi Mobile JKN," ucapnya.
Alya mengaku selain fitur pindah faskes, ada banyak fitur lainnya yang sangat memudahkan peserta JKN. Salah satunya adalah fitur antrean online.
"Waktu itu saya merasa tidak enak badan dan ingin memeriksakan diri ke klinik. Mudah, tinggal buka Aplikasi Mobile JKN, pilih fitur antrean online, pilih kliniknya, dokter, kemudian hari dan jamnya. Lalu isi keluhannya apa, kemudian dapat nomor antrean online, tinggal siap berangkat ke klinik," jelasnya.
Alya menyebutkan fitur tersebut membantunya menghemat waktu. Cukup datang pada waktu yang ditentukan dan menunjukkan nomor antrean, tak lama langsung segera dilayani. Ia menambahkan aplikasi Mobile JKN juga memiliki peranan penting selama pandemi COVID-19.
"Saya juga melakukan skrining riwayat kesehatan, salah satu fitur dalam Aplikasi Mobile JKN, karena takut. Keluarga saya memiliki riwayat penyakit bawaan, yaitu hipertensi, yang sangat berbahaya saat tertular virus COVID-19. Jadi melalui skrining riwayat kesehatan ini, saya bisa mengetahui apakah saya sehat atau tidak," ujarnya.
Untungnya, hasil tes Alya menunjukkan risiko diabetes, hipertensidan jantung yang rendah. Kendati demikian, ia dianjurkan untuk tetap menjaga pola hidup sehat serta melakukan latihan fisik rutin minimal 30 menit per hari.
"Secara keseluruhan, Aplikasi Mobile JKN ini sudah bagus dan sangat bermanfaat. Cukup dengan ponsel, kesehatan kita jadi terlindungi dan terpantau tanpa harus buang waktu. Semoga kedepannya aplikasi keren ini akan terus diperbaharui agar dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia," tandasnya.
(ega/ega)
