Wanti-wanti Peneliti BRIN soal Potensi Badai Dahsyat 28 Desember

Wanti-wanti Peneliti BRIN soal Potensi Badai Dahsyat 28 Desember

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 27 Des 2022 20:38 WIB
Warga menggunakan payung basah-basahan menerobos hujan  saat melintas di pelican crossing Tosari, Jakarta Pusat, Rabu (19/10/2022). Hujan deras yang mengguyur pada saat jam pulang kerja membuat para pegawai menerobos hujan untuk menggunakan kendaraan umum. Musim penghujan yang datang lebih awal diperkirakan masih berjalan panjang dan mencapai puncaknya pada Desember 2022 hingga Januari 2023.
Ilustrasi (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Ilmuwan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berkata kepada masyarakat, waspadalah terhadap cuaca ekstrem esok hari! Soalnya, besok akan ada badai besar.

Badai besar itu bisa bertahan lama lebih dari enam jam. Badai juga dapat mengakibatkan banjir termasuk di area Jakarta dan sekitarnya. Badai itu disebabkan oleh apa yang disebutnya sebagai 'tol hujan' yang melewati Selat Sunda dan berkerak ke timur.

Wanti-wanti itu disampaikan oleh peneliti Klimatologi BRIN, Erma Yulihastin. Dia menyebut potensi hujan ekstrem hingga badai bakal terjadi pada Rabu (28/12) besok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Potensi banjir besar Jabodetabek. Siapapun anda yang tinggal di Jabodetabek, dan khususnya Tangerang atau Banten, mohon bersiap dengan hujan ekstrem dan badai dahsyat pada 28 Desember 2022," kata Erma dalam unggahannya di Twitter, seperti dilihat detikcom, Selasa (27/12/2022).

Erma menyampaikan itu berdasarkan analisa data dari Satellite Early Warning System (Sadewa). Dia menerangkan badai dahsyat dari laut akan berpindah ke darat melalui jalur barat dengan angin baratan yang membawa hujan badai dari laut, dan dari utara melalui angin permukaan yang kuat.

ADVERTISEMENT

"Maka Banten, dan Jakarta-Bekasi akan menjadi lokasi sentral tempat serangan badai tersebut. Dimulai sejak siang hingga malam hari pada 28 Desember 2022," katanya.

Kovergensi di darat pun akan masif sehingga hujan persisten pada 28 Desember 2022 akan meluas. "Menjangkau wilayah lain di Jawa bagian barat," katanya.

Selanjutnya, tol hujan:

Simak juga Video: Waspada Potensi Banjir Rob di 21 Pesisir Indonesia

[Gambas:Video 20detik]




Tol hujan

Erma pun menyampaikan soal waspada 'Tol Hujan' laut dan darat pemicu banjir. Tol hujan itu merupakan badai yang sudah terbentuk pada pukul 03.00 WIB, Selasa (27/12) pagi.

"Tol hujan ini bernama badai Squall Line di laut (Samudera Hindia), yang bergabung dengan badai konvektif skala meso (MCC) yang terbentuk di darat dengan inti badai di atas wilayah Banten, dan sekitarnya," katanya saat dikonfirmasi.

Jalan tol hujan ini menjadi penghubung bagi suplai kelembapan dari laut ke darat. Sekaligus menjadi jalan bagi badai untuk menimbulkan banjir di Jabodetabek.

"Jalan tol hujan ini tak hanya menjadi penghubung bagi suplai kelembapan kontinu dari laut ke darat, tapi sekaligus menjadi jalan bagai badai untuk mengakumulasikan dan mentransfer energinya sehingga badai yang terbentuk bisa bersifat long-lasting atau bertahan lama (lebih dari enam jam)," katanya.

"Bahkan juga bisa mengalami multiplikasi energi ketika berada di Selat Sunda. Mekanisme inilah yang dapat menimbulkan banjir besar di Jabodetabek sehingga harus kita waspadai," ucapnya.

Menurutnya, Badai Squell Line marak terjadi sepanjang musim, dan sangat terkait dengan banjir rob parah. Erma telah melakukan studi pada 2020 tentang adanya relasi antara badai dan rob parah pada tahun itu.

Bagi Erma, persoalannya adalah saat ini dan di masa mendatang, terjadi perubahan iklim yang berdampak pada peningkatan frekuensi Siklon atau Vorteks.

Selanjutnya, permodelan Sadewa:

Permodelan Sadewa

Permodelan Satellite-based Disaster Early Warning System (Sadewa) menjadi dasar wanti-wanti Erma Yulihastin. Sadewa merupakan sebuah sistem informasi peringatan dini bencana terkait kondisi atmosfer ekstrem yang didukung satelit pengindraan jauh dan model dinamika atmosfer. Sadewa menyajikan informasi berbasis pengamatan termasuk liputan awan dari satelit Himawari-8 dan prediksi parameter atmosfer seperti curah hujan.

detikcom melihat pergerakan awan hujan lewat laman sadewa.brin.go.id. Warna awan yang semakin pekat menunjukkan tingkat curah hujan dalam awan tersebut.

Pemodelan SADEWA BRINPemodelan SADEWA BRIN Foto: Dok. SADEWA BRIN

Per pukl 07.00 WIB, tampah awan hujan masih berada di Samudera Hindia. Memasuki pukul 08.00 WIB, awan hujan mulai bergerak ke daratan. Selanjutnya, pukul 10.00 WIB, awan hujan sampai di atas wilayah Bogor, salah satunya Kecamatan Cigudeg.

Pukul 12.00 WIB, awan hujan bergerak ke Depok hingga Cikarang. Pukul 14.00 WIB siang, awan hujan sudah memasuki kawasan Tangerang, tampak pula di Bogor.

Sore hari pukul 16.00 WIB, awan hujan memasuki kawasan Rangkasbitung, Banten. Awan hujan lainnya berarak dari Cikarang ke Purwakarta.

Halaman 2 dari 3
(dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads