Peneliti klimatologi BRIN Erma Yulihastin memaparkan potensi hujan ekstrem hingga badai dahsyat terjadi pada 28 Desember 2022. Potensi hujan ekstrem ini juga terpantau melalui pemodelan Sadewa.
Sadewa (Satellite-based Disaster Early Warning System) merupakan sebuah sistem informasi peringatan dini bencana terkait kondisi atmosfer ekstrem yang didukung satelit pengindraan jauh dan model dinamika atmosfer. Sadewa menyajikan informasi berbasis pengamatan termasuk liputan awan dari satelit Himawari-8 dan prediksi parameter atmosfer seperti curah hujan.
detikcom mencoba melihat pergerakan awan hujan melalui laman sadewa.brin.go.id. Warna awan yang semakin pekat menunjukkan tingkat curah hujan dalam awan tersebut.
Pemodelan BRIN menunjukkan tampilan dari jam ke jam. Berikut gambarannya:
Per pukul 07.00 WIB, tampak awan hujan masih berada di Samudra Hindia.
Memasuki pukul 08.00 WIB, awan hujan mulai bergerak ke daratan.
Selanjutnya pukul 10.00 WIB, awan hujan sudah bergerak memasuki wilayah Bogor, yakni salah satunya kawasan Kecamatan Cigudeg.
Pukul 12.00 WIB, awan hujan sudah bergerak ke Depok hingga Cikarang.
Pukul 14.00 WIB, awan hujan yang begitu pekat sudah memasuki kawasan Tangerang. Awan hujan juga tampak di Bogor.
Memasuki sore hari per pukul 16.00 WIB, awan hujan memasuki kawasan Rangkasbitung, Banten. Awan hujan lainnya berarak dari Cikarang ke Purwakarta.
Lihat juga video 'Masyarakat Diminta Waspada saat Berlibur ke Pantai-Air Terjun':
(rdp/dhn)