Warga mengeluhkan sampah yang menggunung di Pasar Kemiri Muka, Depok, Jawa Barat. Pihak pasar mengungkap penyebab sampah menumpuk.
Salah seorang warga bernama Mutia (36) mengungkap penumpukan sampah sudah terjadi sejak bulan Agustus 2021. Dia menyebut sampah bertumpuk seperti gunung lantaran truk pengangkutan sudah tidak lagi beroperasi.
"Sejak 2021 bulan Agustus kalau nggak salah. Truk armada sudah nggak jalan seperti biasanya," kata Mutia (26) kepada detikcom, Minggu (25/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mutia menuturkan sampah tersebut sebelumnya memang berasal dari sampah pasar. Namun karena tidak diangkut oleh petugas, terbentuk gunungan sampah tersebut.
Mutia pernah melaporkan gunungan sampah Pasar Kemiri Muka kepada Pemkot Depok pada bulan November 2021. Namun, hingga saat ini, katanya belum juga terjadi perubahan terhadap tumpukan sampah tersebut.
Selain menimbulkan bau menyengat, saat terjadi hujan besar sampah terurai hingga jalan. Dia berharap tumpukan sampah dapat diangkat dan diperbaiki sistem pengangkutan sampah tersebut.
"Mohon segera diangkat dan diperbaiki sistem pengangkutan sampah ini. Bau sangat mengganggu, bila hujan pasar banjir. Sampah terurai ke mana-mana," katanya.
Pemkot Depok Mulai Angkut Sampah
Pemkot Depok mulai mengangkut gunungan sampah di kawasan Pasar Kemiri Muka. Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Depok mengerahkan empat truk untuk mengangkut sampah hari ini.
Kepala Bidang Kebersihan dan Kemitraan DLHK Iskandar Zulkarnaen mengatakan pihaknya akan mengerahkan 12 truk sampah dari wilayah lain besok. Iskandar menyebut pihaknya berupaya memilah sampah yang diangkut ke TPA.
"Dilanjut besok akan ada opsi dengan libatkan 12 truk sampah bantuan dari wilayah lain. Ke depan akan ada upaya pemilahan organik seperti yang sudah dilaksanakan di Pasar Cisalak dan signifikan mengurangi sampah yang diangkut ke TPA," kata Iskandar, kepada wartawan, Senin (26/12/2022).
Dia curiga sampah itu berasal dari luar Pasar Kemiri Muka. Dia mengatakan sampah di lokasi itu menggunung sejak Juni 2022.
"Kalau sampah pasar selama ini masih terkendali, ada indikasi sampah dari luar pasar yang lebih banyak masuk karena kita tidak mengawasi 24 jam. Kalau foto pembuang sampah pakai pikap jam 02.00 malam ada tapi lagi saya cari kevalidan infonya," sambungnya.
Pihak Pasar Ungkap Kendala Sampah Menggunung
Pihak pasar mengungkap gunungan sampah tersebut akibat pengangkutan sampah yang tak lancar. Kuasa hukum pihak Pasar Kemiri Muka Leo Pradiansyah mengatakan, menurut informasi DLHK Depok, pengangkutan sampah dilakukan mulai Senin hingga Jumat.
Namun, lanjut dia, terkadang sampah tidak diangkut karena tempat pembuangan akhir (TPA) yang longsor.
"Kendalanya gitu loh karena kadang-kadang ada pengangkutan, kadang nggak. Dari 5 hari pengangkutan itu ada aja kendalanya, yang kadang TPA longsor 3 hari. Tidak bisa angkut terkadang armada rusak itu informasi dari DLHK-nya," kata Leo.
Dia juga menyampaikan TPA yang longsor membuat pihak pasar sampai menurunkan tim UPT dan tim pedagang guna menanggulangi hal tersebut. Leo mengatakan pihaknya sempat meminta armada dari wilayah lain.
"TPA-nya longsor kata DLHK yang antrean panjang sampe kami nurunin tim ke sana dari UPT dan dari tim pedagang. Kita minta tolong baru sekali minta armada dari wilayah lain. UPT minta itu nggak bisa juga karena memang nggak bisa keluar-masuk kendaraan karena paling 1 kata dia," katanya.
(idn/idn)