Isu Penodongan di Konflik Keraton Solo hingga Propam Turun Tangan

Isu Penodongan di Konflik Keraton Solo hingga Propam Turun Tangan

Tim detikcom - detikNews
Senin, 26 Des 2022 08:19 WIB
Keraton Solo
Keraton Solo (Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng)
Jakarta -

Isu penodongan senjata mencuat di balik konflik Keraton Solo atau Keraton Kasunanan Surakarta. Kabar tersebut dibantah Polda Jawa Tengah sambil Propam memeriksa polisi yang berada di lokasi konflik tersebut.

Konflik di Keraton Solo tersingkap setelah adanya laporan terkait seorang putri dari Keraton Kasunanan Solo berinisial TRKD melakukan dugaan penganiayaan terhadap kerabatnya bernama KRA Christophorus Aditiyas Suryo Admojonegoro di dalam lingkungan keraton, pada Sabtu (17/12/2022).

Agung Susilo selaku kuasa hukum pelapor menjelaskan konflik bermula dari adanya isu soal pencuri yang masuk di lingkungan keraton. Hal itu lantas membuat akses keluar masuk keraton akhirnya ditutup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, kelompok TRKD lantas memaksa masuk ke dalam lingkungan keraton menggunakan tangga. Hal itulah yang menimbulkan cekcok antara TRKD dan korban yang berujung dugaan penganiayaan.

"Diduga ada penganiayaan ringan. Didorong, dan ditampar pipinya. Hal ini membuat korban mengalami luka sedikit lebam di pipi sebelah kiri," kata Agung Susilo, kuasa hukum pelapor, dilansir detikJateng, Minggu (18/12).

ADVERTISEMENT

Sementara itu, paman dari TRKD, KPH Eddy Wirabhumi, mengungkapkan, penyebab awal konflik di Keraton Solo terjadi diduga karena isu adanya maling. Dia mengatakan, keponakannya saat itu sedang mengejar pencuri di kompleks keraton.

Wirabhumi menyebut saat itu pembantu TRKD justru ditodong pisau oleh seseorang saat mencoba melakukan pengecekan. "Begitu masuk langsung ditodong, disekap pakai pisau," katanya.

Menurut Wirabhumi, pencurian di kompleks keraton pernah terjadi sekitar dua pekan lalu. Beberapa barang hilang akibat pencurian itu. "Jumlah cukup banyak. Piring ada satu set piring, satu set sendok, satu set gelas," ujarnya.

Dalam konfirmasinya, Wirabhumi pun membenarkan adanya konflik internal di Keraton Solo antara TRKD dengan kerabatnya. Dia menyebut, oknum abdi dalem itu disebut berbicara kurang sopan kepada TRKD yang merupakan putri ndalem. Saat itulah TRKD sempat emosi.

Konflik Internal di Keraton Solo Terjadi Lagi

Tak sampai di situ, konflik internal di Keraton Solo kembali terjadi pada Jumat (23/12) malam. Keributan terjadi melibatkan pihak Keraton Solo dengan Lembaga Dewan Ada (LDA) yang diwarnai aksi dugaan penodongan pistol kepada cucu dari Paku Buwono XIII, BRM Suryo Mulyo.

Dugaan penyebab konflik kali ini karena dipicu rencana penutupan pintu Kamandungan, Jolotundo, dan pintu lainnya di Keraton Kasunanan Solo. Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Kasunanan Surakarta, KRA Dani Nur Adiningrat mengatakan, penutupan pintu itu atas perintah dari Sinuhun Paku Buwono XIII.

KRA Dani Nur Adiningrat menyebut, sejumlah orang pun diperintahkan untuk menutup pintu dan berjaga. "Tujuan kita untuk menurunkan tensi ancaman di Keraton, ternyata Abdi Dalam yang ditugaskan diserang, menggunakan alat-alat, ada yang menggunakan pentungan, dan sebagainya, sampai jatuh korban," ujarnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya

Saksikan Video 'Pengakuan Cucu Pakubuwono XIII saat Ditodong Pistol di Leher':

[Gambas:Video 20detik]



Isu Penodongan Pistol

Secara terpisah, Ketua Eksekutif LDA, Kanjeng Pangeran (KP) Eddy Wirabhumi, menyebutkan terkait konflik di Keraton Solo pada Jumat (23/12) ada aksi penodongan pistol. Dia menduga pelaku merupakan aparat polisi.

"Di sini ada empat (aparat), saya mendapatkan laporan ada dua yang mengeluarkan senjata. Mas Suryo Mulyo itu cucunya Raja ditodong pistol, yang menodong aparat. Ini sudah bukan zamannya Sambo lagi, ini zaman sudah beda. Justru kalau aparat harus melakukan pendekatan yang humanis, yang baik," ujarnya.

Namun menurut keterangan Polda Jateng, pihaknya memastikan tak ada anggotanya yang menodongkan pistol ke cucu dari Paku Buwono XIII, BRM Suryo Mulyo. Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iqbal Alqudussy mengatakan polisi melerai pihak yang bertikai.

"Saat kejadian, anggota tersebut berusaha melerai pihak yang bertikai. Dan saya tegaskan tidak ada anggota Polri yang menodongkan senjata saat kejadian," kata Iqbal kepada wartawan, Minggu (25/12/2022).

Polisi di Lokasi Diperiksa Propam

Selain itu, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iqbal Alqudussy membenarkan ada personel polisi di lokasi konflik di Keraton Solo. Iqbal mengatakan polisi berjaga sesuai permintaan pihak Keraton Solo.

"Memang ada anggota berjaga di Keraton sesuai permintaan Keraton," ujar Iqbal kepada wartawan, Minggu (25/12/2022).

Iqbal menuturkan anggota Polda Jateng berusaha melerai pihak yang bertikai. Konflik yang terjadi Jumat (23/12) malam itu disebut dipicu rencana pihak Keraton Solo menutup pintu Kamandungan, Jolotundo, dan pintu lainnya di Keraton Kasusnan Solo.

"Anggota Polri yang ada di lokasi tersebut saat ini sudah diperiksa Propam," ucap Iqbal.

Laporan Penodongan Senpi

Setelah itu, salah satu putri Paku Buwono XIII, GRAy Devi Lelyana Dewi melaporkan adanya penodongan senpi oleh anggota polisi terhadap kerabatnya. Penodongan tersebut terjadi saat ada konflik di dalam keraton beberapa hari kemarin.

Polisi sendiri telah membantah bahwa ada penodongan senjata dalam insiden tersebut. Meski demikian, Devi tetap kukuh dengan tudingan tersebut.

"Ya nggak papa, itu sah-sah saja jika Kapolresta mengatakan tak ada penodongan, yang jelaskan kita ada saksi yang menyaksikan hal itu terjadi. Nanti kita lihat saja pembuktiannya seperti apa," ujarnya saat ditemui di Mapolresta Solo seperti dikutip dari detikJateng, Minggu (25/12).

Dalam laporan ini, pihaknya telah mengantongi Surat Tanda Terima Laporan Polisi, dengan nomor STTL/313/XII/2022/RESTA SKA/POLDA JATENG. Dengan dugaan tindak pidana kekerasan yang dilakukan secara bersama-sama, penganiayaan dan ancaman.

Gusti Devi menambahkan, pihaknya juga sudah mengantongi sejumlah nama yang menjadi terlapor. Namun dirinya enggan membeberkan hal itu.

Sebelumnya, Kapolresta Solo Kombes Iwan Saktiadi membantah adanya oknum polisi yang menodongkan pistol ke cucu Paku Buwono XIII. Iwan mengatakan anggota yang berada di Keraton Kasunanan Solo saat ini sedang diperiksa.

"Jadi untuk informasi yang berkembang bahwa ada penodongan oleh anggota kami nyatakan tidak ada. Dan anggota yang melekat ada di sana itu sudah dilakukan pemeriksaan oleh internal Polri di Polda (Jawa Tengah)," katanya kepada wartawan Pospam Nataru di Benteng Vastenburg seperti dikutip dari detikJateng, Minggu (25/12).

Sementara itu, Iwan menegaskan anggota polisi yang berada di Keraton Solo itu atas permintaan dari Sinuhun Pakubuwono XIII.

Halaman 2 dari 2
(knv/knv)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads