Polisi masih mencari pemulung yang menculik bocah berinisial MA (6) di Gunung Sahari, Jakarta Pusat (Jakpus). Pemulung itu diketahui tidak memiliki tempat tinggal tetap.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin mengatakan hal tersebut didapat dari hasil interogasi awal beberapa orang yang diduga mengenal pelaku. Mereka menyebut pelaku kerap tidur di beberapa tempat.
"Memang dia tidak punya tempat tinggal tetap. Termasuk beberapa interogasi pun dia terkadang tidur di beberapa tempat dan tidak punya tempat tinggal tetap," kata dia saat dihubungi, Kamis (22/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komarudin mengatakan hal tersebut menjadi salah satu kendala yang dihadapi polisi dalam mencari keberadaan pelaku dan korban. Komarudin menyebut hingga kini sebanyak tiga tim gabungan masih berusaha mencari keberadaan mereka.
"Tim saat ini tim gabungan ada tiga tim yang diturunkan termasuk di backup dari Polda. Satu tim ada yang 12 orang ada yang 15 orang," ujarnya.
Jejak Terakhir di Stasiun Kota
Komarudin sebelumnya mengatakan sopir bajaj yang membawa pelaku dan korban memberikan informasi bahwa keduanya turun di Stasiun Kota.
"Untuk pengemudi bajaj sudah kita temukan. Menurut pengakuan terakhir diturunkan setelah TKP yang membeli ayam itu diturunkan di dekat Stasiun Kota," kata Komarudin di Polda Metro Jaya, Senin (19/12/2022).
Kendati demikian, polisi belum bisa mencari keberadaan pelaku karena tak ada CCTV di TKP yang memperlihatkan keberadaan pelaku di Stasiun Kota.
"Sangat disayangkan sampai ke titik di dekat Stasiun Kota kami tidak mendapatkan ada CCTV yang bisa kita ambil. Ini yang masih terus kita upayakan arah perjalanan dari pinggir rel sampai ke stasiun kota," jelasnya
Simak video 'Yang Diketahui Sejauh Ini soal Penculikan Bocah di Jakpus':