Analisis Ahli soal Kecerdasan hingga Emosi Sambo dan Putri

Analisis Ahli soal Kecerdasan hingga Emosi Sambo dan Putri

Wilda Hayatun Nufus, Yogi Ernes - detikNews
Kamis, 22 Des 2022 06:02 WIB
Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat, Ferdy Sambo (kanan) berpelukan dengan istrinya yang juga terdakwa Putri Candrawathi (kiri) saat mengikuti sidang lanjutan di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa (13/12/2022). Sidang tersebut beragendakan mendengarkan kesaksian tiga orang saksi yakni Richard Eliezer, Ricky Rizal dan Kuat Maruf. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.
Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi (Foto: ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)
Jakarta -

Ahli psikologi forensik dihadirkan dalam sidang kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat. Ahli menganalisis kecerdasan hingga emosi terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

Saksi ahli psikologi yang dihadirkan adalah Reni Kusumowardhani dari Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia RSUD Cilacap. Dia bersaksi pada sidang terdakwa Ferdy Sambo, Putri, Bharada Richard Eliezer, Brikpa Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf di PN Jakarta Selatan, Rabu (21/12/2022).

Kecerdasan Putri Rata-rata

Reni mengatakan Putri memiliki kecerdasan tahap rata-rata. Sementara, Ferdy Sambo memiliki kecerdasan tinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hasil pemeriksaannya, Ibu Putri Candrawathi memiliki kecerdasan yang berfungsi pada tahap rata-rata orang seusianya. Jadi berbeda dengan FS, Pak Sambo, yang memiliki kecerdasan tinggi," ucap Reni saat menjadi ahli di sidang pembunuhan Yosua.

Dia mengatakan kecerdasan rata-rata itu membuat Putri bisa memahami nilai sosial, namun perencanaan perilakunya kurang. Reni juga menyebut Putri kurang dalam merespons lingkungan, termasuk saat menghadapi masalah.

ADVERTISEMENT

"Kapasitas dan fungsi memorinya juga tergolong baik. Kemampuannya tergolong sangat baik menangkap menyimpan dan mengelola informasi serta mengungkap kembali yang diingatnya," ujar Reni.

Jaksa kemudian membacakan keterangan Reni saat proses penyidikan di kepolisian. Menurut Reni, Putri memiliki kebutuhan tinggi terhadap figur yang memberi rasa aman.

"Jadi dia ini ada semacam dependensi secara emosional kepada orang yang bisa menjadi objek bergantungnya, dalam hal ini seperti kepada orang tua, kepada suami," kata Reni.

"Atau ajudan-ajudan yang dipercayai? Bisa?" tanya jaksa.

"Bisa juga jika ajudan itu memberikan rasa aman kepada dirinya," ujar Reni.

Jaksa kemudian bertanya apakah kepribadian Ferdy Sambo dan Putri saling melengkapi atau tidak. Menurut Reni, pasangan suami istri ini memang saling membutuhkan.

"Saling membutuhkan," ucap Reni.

Selengkapnya pada halaman berikut.

Simak Video 'Kepribadian Sambo Cs Dikuak di Persidangan':

[Gambas:Video 20detik]



Imajinasi Sambo Sangat Baik

Reni mengatakan, dengan kecerdasan di atas rata-rata, Ferdy Sambo memiliki kemampuan atraksi sangat baik. Sambo juga disebut mempunyai imajinasi dan kreativitas sangat baik.

"Izin untuk membuka data, jadi untuk dimulai dari Bapak Ferdy Sambo. Bapak FS memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Kemampuan atraksi, imajinasi, dan kreativitasnya sangat baik," kata Reni.

"Secara umum cara berpikirnya lebih ke arah praktis dibanding teoritis dan pola kerjanya tekun, motivasi berprestasinya tinggi untuk mencapai target yang melebihi dari target yang diberikan kepadanya. Itu secara umum," imbuhnya.

Reni juga menjelaskan kepribadian Ferdy Sambo. Dia menyebut Sambo kurang percaya diri dalam mengambil keputusan. Namun menurut analisis Reni, Sambo akan merasa nyaman bila ada orang-orang yang melindungi di sekelilingnya.

"Kemudian tipe kepribadiannya pada dasarnya Pak FS ini merupakan individu yang kurang percaya diri dan membutuhkan dukungan orang lain di dalam bertindak dan mengambil keputusan terutama untuk hal-hal yang besar. Ada pengalaman kecil yang membuat dia merasa nyaman apabila ada orang-orang melindungi di sekitarnya," ucap Reni.

Emosi Sambo

Reni mengatakan Ferdy Sambo tak bisa mengontrol emosi jika merasa harga dirinya terganggu. Hal itu berbeda ketika Sambo dalam situasi normal.

"Dalam situasi kondisi normal, Ferdy Sambo akan terlihat dan sebagai figur yang baik dalam kehidupan sosialnya dan patuh pada aturan norma, dapat menutupi kekurangan-kekurangannya dan masalah-masalahnya," kata Reni mengawali penjelasan.

Namun, katanya, hal itu bukan berarti Sambo tak akan melanggar aturan. Dia mengatakan Sambo juga bisa menggunakan kecerdasannya yang di atas rata-rata untuk melindungi diri saat situasi terdesak.

"Jadi bukan berarti yang bersangkutan tidak mampu melanggar norma dan menggunakan kecerdasannya untuk melindungi diri di dalam situasi-situasi terdesak," ucap Reni.

Reni juga menyebut ada pengaruh latar belakang Sambo sebagai orang Sulawesi Selatan dengan kepribadiannya. Dia mengatakan Sambo tidak bisa mengontrol emosi dan berpikir panjang saat merasa harga dirinya terganggu.

"Sebagai orang Sulawesi Selatan yang hidup dalam budaya yang teguh memegang budaya Siri Na Pacce, ini memang mempengaruhi bagaimana pertimbangan-pertimbangan keputusan dan emosi serta kepribadian dari Bapak FS," kata Reni.

"Jadi ada mudah self esteem, harga dirinya terganggu apabila dia kehormatannya itu terganggu seperti itu dan kemudian dapat menjadi orang yang dikuasai emosi, tidak terkontrol, tidak dapat berpikir panjang terhadap tindakan yang dilakukan," imbuhnya.

Dakwaan Kepada Sambo dkk

Ferdy Sambo didakwa melakukan pembunuhan berencana terhadap Brigadir N Yosua Hutabarat. Perbuatan itu dilakukan bersama-sama dengan Richard Eliezer Pudihang Lumiu, Putri Candrawathi, Ricky Rizal Wibowo, dan Kuat Ma'ruf.

"Mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan turut serta melakukan perbuatan, dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain," ucap jaksa saat membacakan surat dakwaan dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Senin (17/10).

Ferdy Sambo dkk diadili dengan Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Khusus Ferdy Sambo, dia juga didakwa merintangi penyidikan dalam kasus pembunuhan Brigadir Yosua. Ferdy Sambo didakwa dengan Undang-Undang No 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan KUHP.

Halaman 2 dari 3
(lir/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads