Warga di Kabupaten Lebak, Banten, diminta waspada terhadap fenomena alam la nina triple dip menjelang Natal dan tahun baru 2023. Fenomena ini disebut bisa memicu terjadinya bencana hidrometeorologi.
Kepala BPBD Lebak Febby Rizky Pratama mengatakan fenomena ini merupakan proses mendinginnya suhu muka laut di Samudra Pasifik. Proses itu menyebabkan suhu muka laut di Indonesia menjadi lebih hangat sehingga memicu terbentuknya angin dan turun hujan di sepanjang tahun.
Rizky menyampaikan fenomena ini biasanya terjadi selama satu tahun. Namun ada juga catatan jika fenomena ini terjadi selama tiga tahun berturut-turut. Fenomena la lina triple dip tercatat baru terjadi dua kali di Indonesia, yaitu pada 1973-1975 dan 1998-2001.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hasil catatan di Indonesia baru terjadi tiga kali, tahun 70-an berlangsung selama tiga tahun, tahun 1998-2001 juga tiga tahun, makanya disebut triple dip karena tiga tahun berturut-turut. Ini pun terjadi lagi di tahun 2019, 2020, 2021, 2022 dan diperkirakan melemah di 2023," kata Febby ditemui di kantornya, di Rangkasbitung, Selasa (20/12/2022).
"Fenomena ini menyebabkan hujan turun sepanjang tahun, 2019-2022 banyak sekali bencana hidrometeorologis yang terjadi di Indonesia karena hujan," sambungnya.
Rizky mengatakan akibat fenomena ini diperkirakan puncak musim hujan di Lebak akan lebih cepat. Dia menuturkan biasanya musim hujan terjadi pada Februari-Maret, namun diperkirakan maju menjadi Januari-Februari.
"Puncak musim hujan Januari-Februari itu di Lebak timur dan tengah. Lebak Utara diperkirakan bulan Februari," tuturnya.
Adapun ancaman bencana hidrometeorologi yang dimaksud misalnya banjir, tanah longsor, hingga banjir bandang. Selain itu, perubahan cuaca ini menjadi ancaman bagi pola tanam pertanian hingga munculnya penyakit.
Guna mengantisipasi terjadinya bencana, BPBD Lebak akan menaikkan status dari normal ke siaga darurat bencana. Perubahan status daerah ini diharapkan bisa meningkatkan kewaspadaan dini, baik pemerintah maupun warga. Statusnya mulai berlaku minggu ini hingga Maret nanti.
BPBD Lebak mengimbau warga agar lebih waspada terhadap fenomena ini menjelang Natal dan tahun baru 2023.
"Alasan menaikkan status ini karena ada prediksi ancaman musim hujan yang maju. Lalu berdasarkan data kejadian di Lebak, bencana biasa terjadi bulan Januari-Februari, nah kan ada fenomena triple dip, hujan daras diperkirakan akan terjadi makanya harus kita tingkatkan statusnya. Karena ketika status itu dinaikkan, alat kebencanaan sudah harus standby. Kita nggak pernah tahu kapan peristiwa (bencana) terjadi, tapi kita harus sudah siap," ucapnya.