Pengacara Riuh Lihat CCTV Sambo Tak Bersarung Tangan, Langsung Dipotong Hakim

Pengacara Riuh Lihat CCTV Sambo Tak Bersarung Tangan, Langsung Dipotong Hakim

Yogi Ernes, Wilda Hayatun Nufus - detikNews
Selasa, 20 Des 2022 12:54 WIB
Sidang Ferdy Sambo dkk (Wilda-detikcom)
Rekaman CCTV diputar di sidang Ferdy Sambo dkk (Wilda/detikcom)
Jakarta -

Ahli digital forensik Hery Priyanto memutar dan memperbesar rekaman CCTV menjelang pembunuhan Brigadir N Yosua Hutabarat. Dalam video itu, tampak mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo tak menggunakan sarung tangan saat menuju TKP pembunuhan.

Hery Priyanto dihadirkan sebagai saksi ahli untuk terdakwa Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Ricky Rizal, Kuat Ma'ruf, dan Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu di PN Jaksel, Selasa (20/12/2022). Hery merupakan ahli digital forensik dari Puslabfor Polri.

Hery dihadirkan untuk memperjelas dan memperbesar video rekaman CCTV terkait peristiwa pembunuhan Brigadir Yosua. Pengacara Sambo, Rasalama Aritonang, meminta ahli untuk memperbesar video saat Ferdy Sambo keluar dari rumah pribadi di Saguling, Jaksel, pada 8 Juli 2022.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tolong diulang pada saat FS keluar di-zoom yang besar," kata Rasamala.

Hery pun memperbesar video tersebut. Rasamala meminta video diperbesar sampai terlihat pergelangan tangan Ferdy Sambo.

ADVERTISEMENT

"Nah tangan, pelan-pelan coba, sebelah kirinya," kata Rasalama.

"Nah, zoom (perbesar)," imbuh Rasamala.

Setelah video itu diperbesar, tim pengacara Sambo terlihat riuh. Pengacara Sambo, Arman Hanis, memegang mikrofon, lalu membawa-bawa keterangan Bharada Eliezer soal Sambo memakai sarung tangan.

"Ini membuktikan keterangan Richard (soal) yang menyampaikan bahwa Pak Sambo turun pakai sarung tangan sudah...," kata Arman.

Hakim langsung memotong Arman. Hakim menyebut Arman mempunyai kesempatan untuk menjelaskan hal itu pada sidang berikutnya.

"Nanti mempunyai kesempatan untuk sendiri," kata hakim.

Sidang Ferdy Sambo dkk (Wilda-detikcom)Sidang Ferdy Sambo dkk (Wilda/detikcom)

Hery lalu memutar rekaman CCTV yang ada di Kompleks Polri Duren Tiga saat Ferdy Sambo turun dari mobil menjelang pembunuhan Yosua. Pengacara istri Sambo, Febri Diansyah, menyoroti tangan kiri Ferdy Sambo. Febri meminta ahli menyebutkan menit saat Ferdy Sambo turun itu.

"Menit ke berapa itu, Pak? Tidak pakai sarung tangan di kiri," tanya Febri.

"Zoom, zoom," imbuhnya.

"17.10.30 waktu CCTV," kata Hery.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Saksikan Video 'Fakta-fakta Keterangan Saksi Ahli di Sidang Pembunuhan Yosua':

[Gambas:Video 20detik]



Eliezer Yakin Sambo Pakai Sarung Tangan

Pada persidangan sebelumnya, Eliezer menyebut Ferdy Sambo memakai sarung tangan hitam sebelum insiden penembakan Brigadir Yosua Hutabarat (Brigadir J). Richard mengungkapkan Ferdy Sambo telah menyusun skenario terkait penembakan Yosua di rumah dinas Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Richard mengatakan awalnya diminta menemui Ferdy Sambo di rumah Saguling. Saat itu, Richard mendengar cerita Sambo yang menyebut Putri Candrawathi dilecehkan oleh Yosua.

Saat itu, Richard mengatakan Sambo terlihat emosional, muka merah, dan menangis. Richard lalu diminta menembak Yosua oleh Sambo dengan dalih agar Sambo dapat melindungi Richard jika ada apa-apa.

Sidang Ferdy Sambo dkk (Wilda-detikcom)Rekaman yang diputar di sidang Ferdy Sambo dkk (Wilda/detikcom)

"Nanti kamu yang tembak Yosua, kalau saya yang tembak, tidak ada yang menjaga kita," kata Richard menirukan ucapan Sambo, saat menjadi saksi mahkota untuk terdakwa Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf, di PN Jaksel, Jl Ampera Raya, Jakarta Selatan, Rabu (30/11).

Sambo lalu menjelaskan skenario penembakan Brigadir J kepada Richard. Singkat cerita, Richard bersama Putri Candrawathi, Yosua, Ricky Rizal, Kuat Ma'ruf ke rumah dinas Ferdy Sambo.

Saat itu Kuat Ma'ruf dan Putri Candrawathi terlebih dulu masuk ke rumah dinas Sambo. Kemudian Eliezer mengikuti dari belakang, sementara Ricky Rizal dan Yosua masih berada di luar.

Saat masuk ke dalam rumah, Eliezer mengaku melihat Kuat Ma'ruf mengantar tas Putri Candrawathi ke kamarnya. Eliezer lalu naik ke lantai dua, ia mengaku sangat takut dengan rencana penembakan Yosua itu, Eliezer juga mengaku sempat berdoa sebelum peristiwa penembakan itu.

"Pikiran saya, aduh... sudah mau terjadi penembakan, saya masuk ke kamar, saya berdoa lagi di kamar dengan doa yang sama juga, Yang Mulia," ujarnya.

Tak lama kemudian Eliezer mengaku mendengar suara Ferdy Sambo di bawah. Dia lalu turun ke bawah dan melihat Ferdy Sambo telah menggunakan sarung tangan berwarna hitam.

"Saya masih agak diam sedikit, nggak lama ada suara Pak FS di bawah, ada suara FS di bawah, saya turun ke bawah, sampai di ujung tangga sudah ada pak FS, di situ dia sudah menggunakan sarung tangan karet warna hitam," katanya.

Halaman 2 dari 2
(whn/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads