14 Hari Berlalu, Ini Jejak Pemulung Culik Bocah Naik Bajaj dari Jakpus

14 Hari Berlalu, Ini Jejak Pemulung Culik Bocah Naik Bajaj dari Jakpus

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 20 Des 2022 12:39 WIB
Penculikan bocah oleh pria misterius dengan bajaj di Jakpus (dok. tangkapan layar)
Penculikan bocah oleh pria misterius dengan bajaj di Jakpus (dok. tangkapan layar)
Jakarta -

Bocah berinisial MA (6) sudah 14 hari tak ada kabar. MA diduga diculik seorang pria berinisial Y yang dikenal sebagai pemulung.

Pelaku membawa MA dari kawasan Gunung Sahari, Jakarta Pusat (Jakpus), pada Rabu (7/12). Pemulung tersebut menculik MA dengan menumpangi bajaj.

Polisi masih menyelidiki sekaligus mencari keberadaan korban dan pelaku.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Awal Mula Penculikan: Pelaku Turun dari Bajaj

Dalam rekaman CCTV yang beredar, tampak Y datang ke sekitar lokasi menumpangi bajaj bahan bakar gas (BBG) berwarna biru. Dari rekaman tersebut, terekam Y turun dan meninggalkan bajaj pada pukul 10.10 WIB.

Pelaku memakai kaus hitam lengan panjang, celana panjang, dan topi. Dia tampak memberi isyarat kepada pengemudi bajaj untuk menunggu di tepi jalan.

ADVERTISEMENT

Pelaku lalu berjalan meninggalkan bajaj hingga tak terpantau dari jangkauan kamera CCTV.

Korban penculikan pria misterius naik bajaj di Gunung Sahari, Jakarta Pusat (Dok istimewa)Korban penculikan pria misterius naik bajaj di Gunung Sahari, Jakarta Pusat (Dok istimewa)

Pelaku Beli Ikan di Bapak Korban

Ayah MA, T (48), mengatakan pada Rabu (7/12), pelaku sempat membeli ikan di kios tempatnya berjualan. T baru 3 bulan mengenal pelaku.

"Dia jalan ke kios saya, kios ikan. Dia sempat beli ikan dulu sama saya Rp 15 ribu harganya, uangnya Rp 50 ribu. Saya bilang, 'Y belum ada kembalinya nih bagaimana?' . (Y berkata) 'Ya udah, pegang aja dulu, Pak (kembaliannya), kayak nggak percaya saja sama anak sendiri'. Dia ngomong seperti itu," ujar T saat dihubungi wartawan, Senin (19/12/2022).

Setelah itu, Y bertanya soal minuman dan makanan kepada T. Hal itu terjadi sebelum Y membawa MA pergi.

"Awalnya dia (pelaku) datang ke kios saya, terus dia nanya sama anak saya (kakak MA). 'Mbak, ada teh manis nggak' dia bilang gitu," kata T.

Namun, ketika itu tidak tersedia teh manis di kiosnya, karena tak ada gula. Kemudian, anak T mengatakan bahwa yang tersedia hanya kopi, dan pelaku memesannya.

Masih pada waktu yang sama, pelaku kembali bertanya, apakah di kios tersebut menjual nasi atau tidak. Namun, lagi-lagi saat itu di kios T tidak tersedia nasi.

"Boro-boro masak nasi, beras saja nggak punya kata anak saya. 'Oh ya udah beli' kata si Y itu, pemulung itu (pelaku)," ucap T.

"Akhirnya anak saya pergi beli beras, nggak lama, balik untuk masak nasi. Si Y pemulung itu ngomong sama anak saya, ya udah nanti saya mau beli ayam kentucky dulu, jadi kita bisa makan bareng di sini, katanya gitu," sambungnya.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Saksikan Video 'Yang Diketahui Sejauh Ini soal Penculikan Bocah di Jakpus':

[Gambas:Video 20detik]



Pelaku Ajak Korban Beli Ayam

Setelah itu, Y pergi mengajak MA membeli ayam goreng tepung yang lokasinya tak jauh dari kiosnya. T mengatakan penjual ayam goreng sempat bertanya terkait hubungan pelaku dengan korban.

"Sampai di tempat dia beli kentucky, sempat ditanya sama yang jualan, MA ini siapa? Anak saya tuh yang ditanya yang kecil. Nah yang jawab itu si Y, 'saya mamangnya MA.' Terus ditanya lagi, mamang dari mananya? Dari ayah apa dari ibu? Kata si Yudi 'dari ibu' dia bilang gitu," cerita T.

Korban Diculik Naik Bajaj

Setelah membeli ayam goreng, Y dan korban tak kembali ke kios ayah korban. Y lalu mengajak MA naik ke bajaj yang tadi ditumpanginya dan disuruh menunggu di pinggir jalan.

Dalam rekaman CCTV, tampak pelaku naik ke bajaj pada pukul 10.13 WIB. Korban tampak ikut dibawa masuk ke bajaj.

Pelaku Batal ke Mangga Dua tapi Turun di Stasiun Kota

T mengatakan sopir bajaj sudah dimintai keterangan oleh polisi. Menurut keterangan sopir bajaj ke polisi, awalnya pelaku dan korban hendak turun di sekitar Mangga Dua Square, Jakpus.

Namun akhirnya pelaku dan korban turun di Stasiun Kota

"Terus laju sampai ke Stasiun Kota, sebelum Stasiun Kota dia berhenti," kata T.

Ortu Korban Lapor Polisi

Setelah dua hari anak tak kembali, orang tua (ortu) lalu melaporkan anaknya yang hilang ke Polres Metro Jakarta Pusat. Pihak kepolisian masih menyelidiki kasus tersebut.

Polisi juga telah meminta keterangan kepada orang tua korban penculikan tersebut.

"Masih dalam proses penyelidikan," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin saat dihubungi, Sabtu (17/12).

Halaman 3 dari 2
(jbr/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads