Pendirian tembok berbahan bata putih setinggi 2,5 meter di akses jalan di Desa Beji, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung, Jawa Timur, menyebabkan dua keluarga terjebak. Pemerintah Desa menyebut penembokan itu dipicu pendirian kanopi di mulut gang oleh keluarga yang terjebak tembok.
Kepala Desa Beji Khoiruddin menyebutkan penembokan itu bermula saat keluarga Haryono membangun kanopi di mulut gang dan memasang meja untuk berjualan soto sehingga akses warga terganggu. Hal itu kemudian memicu penembokan jalan oleh keluarga Riyanto.
"Saat disuruh membuktikan kepemilikan, tidak bisa," ujar Khoiruddin seperti dilansir detikJatim, Senin (19/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Konflik pun berkepanjangan. Meski sebelumnya sudah dilakukan mediasi hingga lima kali, ujung-ujungnya pada Senin pagi keluarga Riyanto menutup akses jalan dengan tembok berbahan bata putih setinggi 2,5 meter. Hal ini membuat dua rumah milik keluarga Haryono terisolasi di balik tembok.
Namun salah satu anak Riyanto bernama Joni menegaskan konflik keluarganya dengan keluarga Haryono tidak ada sangkut pautnya dengan pemasangan kanopi di mulut gang.
Persoalan pemasangan kanopi tersebut, kata Joni, murni persoalan keluarga Haryono dengan masyarakat setempat yang aksesnya terganggu. "Nggak ada kaitannya dengan (kanopi) itu," kata Joni.
Joni mengatakan konflik keluarganya dengan keluarga Haryono telah berulang kali terjadi. Bahkan, saat berkonflik terkait kepemilikan tanah, sempat dilakukan pembuktian melalui sertifikat tanah.
Sementara itu, perwakilan keluarga Haryono, Widiastuti, mengakui, sebelum terjadi penembokan itu, pihaknya membenarkan sempat terjadi konflik dengan keluarga Riyanto.
"Sebelumnya memang ada konflik. Ya itu masalah tanah itu. Dari dulu kayaknya mau dibuntu," kata Widiastuti.
Baca selengkapnya di sini
Simak Video 'Aksi Penembokan Sepihak Bikin Sekeluarga di Tulungagung Terjebak 10 Jam':