Kendala Bangun Got Antibanjir Pondok Bambu-KBT: Tanah Rawan Longsor

detikcom Do Your Magic

Kendala Bangun Got Antibanjir Pondok Bambu-KBT: Tanah Rawan Longsor

Ilham Oktafian - detikNews
Selasa, 20 Des 2022 10:53 WIB
Pengerjaan got antibanjir atau saluran penghubung Jl Buluh Perindu, Pondok Bambu, Duren Sawit, 20 Desember 2022. (Ilham Oktafian/detikcom)
Pengerjaan got antibanjir atau saluran penghubung Jl Buluh Perindu, Pondok Bambu, Duren Sawit, 20 Desember 2022. (Ilham Oktafian/detikcom)
Jakarta -

Pembangunan got antibanjir di kawasan permukiman Jl Buluh Perindu 1, Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, masih berlangsung. Kontur tanah bekas rawa yang cenderung labil membuat petugas hati-hati mengerjakan proyek tersebut.

Pembangunan got antibanjir di kawasan permukiman Jl Buluh Perindu merupakan bagian paralel dari pembangunan saluran penghubung serta tanggul di permukiman dekat Waduk Haji Dogol. Nantinya, pembangunan tersebut akan sampai ke hilir, yakni Kanal Banjir Timur (KBT).

Jarak pembangunan got antibanjir di permukiman di Waduk Haji Dogol dengan got antibanjir di Jl Buluh Perindu berjarak sekitar 1,5 km.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wahyudi selaku petugas Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Timur menyampaikan kontur tanah di lokasi cenderung labil. Tanah di sini merupakan bekas rawa sehingga menjadi kendala dalam penggalian saluran air.

Wahyudi mengakui faktor tersebut membuat para petugas lebih hati-hati. Dikhawatirkan, galian akan menjadi longsor bila dikerjakan tidak dengan hati-hati.

ADVERTISEMENT

"Kalau kesulitannya nggak sulit, cuma kita harus hati-hati. Soalnya, ini kan tanahnya bekas rawa," katanya saat ditemui detikcom di lokasi pada Selasa (20/12/2022).

Pengerjaan got antibanjir atau saluran penghubung Jl Buluh Perindu, Pondok Bambu, Duren Sawit, 20 Desember 2022. (Ilham Oktafian/detikcom)Pengerjaan got antibanjir atau saluran penghubung Jl Buluh Perindu, Pondok Bambu, Duren Sawit, 20 Desember 2022. (Ilham Oktafian/detikcom)

Untuk mengatasi sifat tanah yang labil, petugas, kata Wahyudi memasang fondasi menggunakan kayu dolken. Kayu tersebut diklaim mampu menghindari longsor.

"Untuk mengantisipasi longsor, kita pakai setutan dolken," paparnya.

"Pakai kayu dolken. Sekiranya tanahnya labil, kita setut pakai dolken," jelas Wahyudi.

Pantauan detikcom di lokasi, pembangunan masih berlangsung. Para petugas masih mengerjakan proyek tersebut. Sejumlah material pembangunan juga masih ada di lokasi, termasuk alat berat yang berada di Jl Buluh Perindu.

Proses pembangunan sudah berlangsung sejak Oktober 2022 lalu. Rencananya pembangunan ditarget rampung akhir Desember 2022 ini.

Simak juga 'Melihat Lanjutan Normalisasi Kali Ciliwung yang Mandek di Era Anies':

[Gambas:Video 20detik]



(dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads