Sejumlah elite PSI mengundurkan diri dari partai yang dipimpin Giring Ganesha itu. Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai hal itu sebagai pertanda ada persoalan serius di lingkup internal PSI.
"Pindah partai sebenarnya perkara biasa dalam politik kita. Tapi fenomena PSI ini agak beda, karena sejumlah elite kuncinya yang justru hengkang. Pasti ada sesuatu serius," kata Adi Prayitno kepada wartawan, Sabtu (17/12/2022).
Adi menilai alasan pertama elite-elite PSI hengkang berkaitan dengan kelas politik. Dia menyebut elite-elite PSI ingin naik kelas politik dan hanya bisa terjadi lewat partai lain.
"Pertama, sepertinya politisi PSI yang hengkang itu ingin naik kelas politik. Tak melulu berada di partai yang berada di nonparlemen," ucapnya.
Adi juga menilai wacana politik PSI terkesan sangat agresif, terutama terhadap kelompok Islam dan Islam politik.
"Terutama menyerang kelompok Islam dan Islam politik, tapi lembek dengan kelompok lain yang kerap mengklaim nasionalis yang kadang perilaku politiknya menimbulkan keriuhan. Ini tak sesuai khitah budaya politik Indonesia secara umum yang moderat," ucapnya.
![]() |
Dia juga menilai ada persoalan kepemimpinan di kalangan internal PSI. Dia menyebut ada masalah serius terkait leadership tokoh yang memimpin PSI.
"Ketiga, dari segi leadership, PSI butuh figur berkarakter dan punya pesona ketokohan kuat. Bukan figur yang hanya modal populer tapi tak berkarakter, tak punya rekam jejak sebagai aktivis politik. Yang pasti ada problem serius soal leadership," ujar dia.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Simak Video: Dari Tsamara Hingga Rian Ernest, Ini Daftar Kader PSI yang Hengkang