Gunung Anak Krakatau kembali erupsi setelah satu bulan terakhir tak mengalami erupsi. Semburan abu vulkaniknya mencapai 700 meter.
Erupsi pertama terjadi pada Kamis (15/12) pukul 10.31 WIB, tim pemantau gunung api di Pasauran, Kabupaten Serang, melaporkan tinggi kolom letusan teramati 700 meter di atas puncak.
"Terjadi erupsi Gunung Anak Krakatau pada hari Kamis, 15 Desember 2022, pukul 10.31 WIB. Tinggi kolom letusan teramati Β± 700 m di atas puncak (Β± 857 m di atas permukaan laut)," tulis laporan Badan Geologi di situs resminya seperti dikutip, Kamis (15/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laporan itu menyebut kolom abu vulkanik yang keluar dari tubuh Anak Krakatau teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut.
"Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 37 mm dan durasi 286 detik," tulisnya.
Erupsi kedua terjadi berselang 4 menit kemudian, erupsi kedua ini hanya menyemburkan abu vulkanik setinggi 100 meter di atas puncak. Semburan abu vulkaniknya tercatat tak setinggi erupsi pertama pada Desember 2022.
"Terjadi erupsi G. Anak Krakatau pada hari Kamis, 15 Desember 2022, pukul 10:35 WIB dengan tinggi kolom abu teramati Β± 100 m di atas puncak (Β± 257 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah timur laut," katanya.
Gunung Anak Krakatau saat ini berstatus siaga atau level III. Masyarakat, pengunjung, wisatawan, dan pendaki tidak diperbolehkan mendekati Gunung Anak Krakatau dalam radius 5 km dari kawah aktif.
(bal/dwia)