Bak Protes di China, Mahasiswa Bentangkan Kertas Putih di Depan DPR

ADVERTISEMENT

Bak Protes di China, Mahasiswa Bentangkan Kertas Putih di Depan DPR

Ilham Oktafian - detikNews
Kamis, 15 Des 2022 18:14 WIB
Massa mahasiswa angkat kertas putih saat demonstrasi di depan DPR
Massa mahasiswa angkat kertas putih saat demonstrasi di depan DPR. (Ilham/detikcom)
Jakarta -

Sejumlah mahasiswa melakukan demonstrasi di depan gedung DPR untuk menuntut pencabutan Kitab Undang-Undang Hukum Pindana (KUHP) baru. Dalam demonstrasi itu, massa mahasiswa juga sempat melakukan aksi mengangkat kertas putih tanpa tulisan.

Pantauan detikcom di lokasi, momen mahasiswa mengangkat kertas putih terjadi setelah orasi. Tampak Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) Bayu Satria Utomo meminta mahasiswa mengangkat kertas putih.

"Sebagai simbol perlawanan dan persatuan. Gerakan ini akan menjadi gerakan masif bagi setiap mahasiswa di berbagai daerah," ucap Bayu di atas mobil komando.

"Gerakan ini juga menandakan kami tidak percaya dengan orang-orang yang ada di dalam sana. Masyarakat juga sudah tau arti dari kertas putih yang kita angkat," tambahnya.

Aksi Angkat Kertas Putih di China

Sebagai informasi, aksi mengangkat kertas putih tanpa tulisan ini pernah terjadi saat aksi protes di Shanghai pada Minggu (27/11) lalu. Beberapa pendemo berkumpul untuk menyampaikan duka cita pada korban-korban kebakaran. Mereka membawa lembaran kertas kosong.

Aksi serupa sempat terjadi di ibu kota Beijing. Para pendemo bermunculan bersenjatakan sobekan-sobekan kertas dalam protes di kampus terhormat Tsinghua University. Presiden Xi Jinping pernah mengunjungi kampus ini.

Dan di video lain, seorang perempuan muda terlihat berjalan kaki di jalanan Wuhan--sebuah kota di provinsi sebelah timur, Zhejiang--dengan rantai di pergelangan tangan dan plester di mulutnya. Di tangannya, selembar kertas kosong yang masih utuh.

Tren ini mengangkat kertas putih tanpa tulisan ini bermula di demo-demo yang terjadi di Hong Kong pada 2020. Kala itu para penduduk lokal memegang selembar kertas kosong untuk memprotes undang-undang keamanan yang disebut draconian (sangat otoriter).

Para aktivis memegang kertas kosong setelah otoritas melarang adanya slogan dan frasa yang terkait dengan gerakan protes massal pada 2019, yang pada saat itu dibalas oleh pihak keamanan dengan kekerasan berlebihan

(maa/maa)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT