Polisi mengamankan perempuan berinisial EE (25) usai memukul polisi wanita (polwan) Polres Metro Jakarta Pusat. Pemukulan itu terjadi saat massa Partai Prima menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung KPU.
"Ada satu orang diamankan. Saat ini diperiksa di Kamneg Polda," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin saat dihubungi, Rabu (14/12/2022).
Komarudin mengatakan pemukulan terjadi usai massa dari Partai Prima menggelar unjuk rasa di depan gedung KPU sejak siang tadi. Namun, pada pukul 14.56 WIB, simpatisan Partai Prima ini memaksa masuk ke area KPU.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Diberikan imbauan secara humanis oleh tim negosiator kita tapi mereka tetap bersikeras dan terjadilah pemukulan oleh salah satu massa yang mengatasnamakan partai itu kepada tim negosiator kami," jelas Komarudin.
Pelaku pemukulan inisial EE ini lalu diamankan polisi di lokasi. Pelaku langsung dipisahkan dari massa aksi.
"Jadi salah satu partai tersebut mengirimkan massanya untuk menyampaikan aspirasinya. Mereka memaksakan kehendak untuk masuk ke dalam gedung KPU di mana di dalam sedang ada kegiatan paripurna," jelas Komarudin.
Komarudin mengatakan ada satu orang peserta dari Partai Prima yang ditangkap. Pelaku saat ini masih menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya.
3 Tuntutan Partai Prima
Ketua DPW PRIMA DKI Jakarta, Nuradim, menyampaikan pihaknya membawa 3 tuntutan ke KPU. Tuntutan pertama, kata Nuradin, meminta KPU untuk transparan.
"Kami kembali turun ke jalan menuntut KPU, yang mana saat ini KPU tidak ada transparansi terhadap partai-partai politik yang lainnya, baik itu masyarakat atau publik," katanya saat ditemui detikcom di Taman Menteng.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya...
Tuntutan kedua, lanjut Nuradim, meminta KPU untuk diaudit. Nuradim menuding ada beberapa partai yang tak memenuhi syarat tapi tetap lolos verifikasi administrasi.
"Yang kedua, kami akan menuntut KPU segera harus diaudit karena ada beberapa partai politik yang tidak memenuhi syarat. Akan tetapi, ada oknum-oknum di KPU ini sengaja mengintervensi KPUD, sengaja untuk meloloskan partai partai politik," paparnya.
Kemudian, Nuradim mempertanyakan keputusan KPU yang tidak meloloskan Partai Prima. Dia menuding KPU bertindak politis.
"Yang terakhir, Prima ini sengaja dijegal oleh KPU RI karena ada putusan putusan ini yang sangat politis dari KPU RI," jelasnya.