Wali Kota Blitar Santoso menceritakan kondisi saat dia dan istrinya disekap oleh perampok di rumah dinas (rumdin). Dia bercerita saat perampok masuk hingga meninggalkan kamarnya.
Dilansir detikJatim, Santoso bercerita bahwa pada Senin (12/12/2022), sekitar pukul 03.00 WIB, pintu kamarnya digedor. Santoso mengaku baru tidur pukul 01.00 WIB.
Saat itu, istrinya pun tengah terbangun, dan salat tahajud. Istri Santoso disebut biasa bangun pukul 03.00 WIB, kemudian wiridan untuk menunggu subuh.
"Ada tiga orang kalau tidak salah. Langsung nyergap saya dan istri saya," kata Santoso di teras rumdin, Selasa (13/12).
Santos mengaku diikat oleh perampok tersebut. Tak hanya dia, istrinya pun diikat hingga keduanya tidak berkutik.
"Tangan saya diborgol pakai tali, diikat ke belakang. Kaki juga demikian. Istri saya juga diperlakukan sama. Cuma istri saya tidak di bawah, tapi duduk di atas ranjang," kata Santoso.
Para perampok kemudian menanyakan soal brankas ke Santoso. Namun Santoso menjelaskan bahwa tak punya brankas. Santoso mengaku menyimpan uang di tas dan lemari. Namun perampok tak percaya.
"Kemudian saya ditendang dan dipukul dalam posisi disekap, mulut mata ditutup. Saya bilang kalau mau membuka lemari, silakan dibuka, karena tidak dikunci lemarinya," kata Santoso.
Setelah mengobrak-abrik lemari, perampok menemukan uang, dan perhiasan milik istrinya. Tak hanya di lemari, perhiasan yang sedang dipakai istri pun dilepas. Setelah itu, perampok meninggalkan Santoso dan istri yang masih terikat.
Simak selengkapnya di sini.
Simak video 'Perampokan di Rumdin Walkot Blitar Jadi Atensi Nasional':
(aik/imk)