Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri berbicara mengenai pentingnya trisula pemberantasan korupsi dalam kegiatan penutupan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2022. Firli menekankan, ada upaya pencegahan beserta pendidikan di samping penindakan.
Penutupan Hakordia 2022 yang diselanggarakan pada Minggu (11/12) di GBK, Jakarta Pusat. Diketahui, Trisula pemberantasan korupsi merupakan program yang digencarkan KPK dalam upayanya menekan angka rasuah di Indonesia.
"Selain penindakan, upaya pencegahan dalam bentuk perbaikan sistem telah dilakukan. Begitu juga berbagai upaya melalui strategi pendidikan antikorupsi. Ketiganya saling menguatkan dalam menciptakan sinergi dan harmonisasi trisula pemberantasan korupsi," kata Ketua KPK Firli Bahuri dalam pidatonya, Minggu (11/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengaku upaya itu dilakukan KPK dalam sebagai bentuk membangun komitmen bersama dengan mengedepankan sinergi seluruh pemangku kepentingan dalam memberantas korupsi. Menurutnya, akselerasi itu harus menjadi perhatian dalam proses pemulihan ekonomi nasional, terlebih pascapandemi COVID-19.
"Jangan sampai kesulitan ekonomi yang diderita masyarakat akibat pandemi semakin bertambah parah akibat tindakan korupsi," ungkap dia.
Oleh sebab itu, dia menyebut pemberantasan korupsi adalah isu strategi yang memerlukan dukungan kokoh dari seluruh pemangku kepentingan, tak terkecuali sektor pendidikan yang masuk Trisula pemberantasan korupsi. Selain kontribusi masyarakat, dia mengingatkan agar tiga kekuasaan pemerintah harus terbebas dari tindak pidana korupsi.
"Karena itu, KPK selalu menyadari perlu andil besar, peran besar, dari seluruh segenap anak bangsa, dan seluruh kamar-kamar kekuasaan. Kamar kekuasaan legislatif yang didominasi oleh partai politik harus bebas dari praktik korupsi, kamar kekuasaan eksekutif sebagai penyelenggara pemerintah negara harus bebas dari korupsi, kamar kekuasaan yudikatif juga harus bebas dari korupsi," jelas Firli.
Dalam kesempatan itu, dia menjelaskan bahwa korupsi merupakan hal yang membahayakan hidup bangsa dan negara. Selain bertentangan dengan hukum dan etika, dia menegaskan perilaku koruptif adalah hal yang berlawanan dengan hak asasi manusia dan mencederai rasa keadilan.
"Tak hanya melanggar hukum dan etika, korupsi bertentangan dengan hak asasi manusia (HAM) dan mencederai rasa keadilan," sebut dia.
Dalam kesempatan itu dia menyebut upaya pemberantasan korupsi merupakan isu strategis yang membutuhkan dukungan kokoh dari seluruh pemangku kepentingan. Oleh karena itu, dalam peringatan Hakordia ini, dia mengajak peran serta semua pihak untuk memberantas korupsi.
"Dalam momentum peringatan Hari Antikorupsi Sedunia 2022 ini, saya mengajak seluruh elemen bangsa untuk bahu membahu dan turut serta dalam pemberantasan korupsi sehingga Indonesia segera pulih dan semakin kuat bersatu dalam memberantas korupsi," ajak Firli.
Hakordia sendiri diperingati pada Jumat (9/12) lalu. Dalam kegiatan itu, KPK menggelar serangkaian kegiatan yang berhubungan dengan upaya pemberantasan korupsi.
Pada Minggu (11/12) ini, KPK menggelar penutupan Hakordia yang dimulai dengan agenda jalan sehat dengan mengundang seluruh insan KPK dan pihak Pemprov DKI Jakarta. Dalam kesempatannya, Firli juga menutup langsung agenda kegiatan Hakordia tersebut.
"Akhirnya, dengan mengucapkan alhamdulillahirabbil'alamin, acara peringatan hari anti korupsi se-dunia 2022 secara resmi saya nyatakan ditutup," imbuhnya.
Simak juga 'Firli Bahuri: Koruptor Tak Takut Dipenjara, Tapi Takut Dimiskinkan':
(taa/taa)