5 Fakta Baru Bom Panci dan Residu TATP di Astana Anyar

5 Fakta Baru Bom Panci dan Residu TATP di Astana Anyar

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 09 Des 2022 06:44 WIB
Warga melintas di depan Mapolsek  Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat, Kamis (8/12/2022). Mapolsek Astana Anyar ditutupi pagar seng pasca ledakan bom bunuh diri yang terjadi pada Rabu (7/12/2022) dan seluruh pelayanan dialihkan sementara ke Polrestabes Bandung. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/YU
Bom Bunuh Diri di Astana Anyar (Foto: ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI)
Jakarta -

Pihak kepolisian terus memberikan perkembangan terkait ledakan bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung. Berikut fakta-fakta baru terkait ledakan tersebut.

Diketahui sebelumnya bom bunuh diri terjadi di Polsek Astana Anyar, pada Rabu (7/12). Pelaku bom bunuh diri sendiri telah teridentifikasi, yakni Agus Sujatno (34).

Dia merupakan mantan napi terorisme yang ditahan di LP Nusakambangan. Pelaku juga disebut merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Jabar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peristiwa ini menewaskan pelaku. Selain itu, ada seorang polisi yang menjadi korban meninggal dan 10 orang lainnya terluka.

Bom Bunuh Diri Mengandung Residu TATP

Berdasarkan fakta terbaru yang disampaikan, Polisi menyebut bom yang dibawa pelaku mengandung residu TATP (triacetone triperoxide). Polisi menyebut saat pihaknya tengah mengkaji lebih jauh.

ADVERTISEMENT

"Kemudian juga kita dapati residu TATP. Terkait dengan ledaknya, tim kami dari Jibom maupun Puslabfor lagi mengkaji itu. Nanti kita akan sampaikan kemudian," kata Dansat Brimob Polda Jabar Kombes Yuri Karsono dalam konferensi pers, Kamis (8/12/2022).

Simak video 'Tindak Lanjut dan Temuan Terkini soal Bom Bunuh Diri di Astana Anyar':

[Gambas:Video 20detik]



Simak halaman selanjutnya

Bawa 2 Bom Pakai Ransel

Sementara itu pada kesempatan yang sama, Karo Penmas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengungkap ada dua bom panci yang dibawa pelaku. Bom panci itu dimasukkan ke ransel yang berada di punggung dan bagian dada pelaku.

"Terkait dengan bom kami tadi jelaskan bahwa pelaku membawa dua bom yang berbentuk ransel, pertama di punggung kedua di depan dada," kata Ramadhan.

Bom yang meledak adalah yang berada di ransel bagian punggung pelaku. Sementara bom yang berada di ransel depan pelaku terpental.

"Namun peristiwa itu yang meledak adalah yang ransel punggung, ketika meledak yang di dada terpental," ujarnya.

Bom Kedua Terpental

Dansat Brimob Polda Jabar Kombes Yuri Karsono mengungkap hal yang sama. Dia mengatakan posisi kedua bom usai ledakan terjadi posisi bom yang berada di bagian depan pelaku berbeda karena terpental.

Pelaku diketauhui menerobos barisan anggota Polsek Astana Anyar yang sedang menggelar apel. Bom yang dibawa pelaku kemudian meledak pukul 08.25 WIB. Bom itu meledak di bagian dalam Polsek depan area pintu masuk.

"Kemudian bom ini dibawa oleh tersangka dalam 2 tempat dimasukkan ke dalam ransel tadi sudah disampaikan, disimpan di depan dan di belakang, yang meledak adalah komponen di belakang," ujar Yuri.

"Tidak terbagi ke yang depan, sehingga tidak bersamaan meledaknya, tapi terpental, jadi satu TKP yang berbeda," lanjutnya.

Bom Kedua Didisposal

Yuri menjelaskan bom yang berada di depan itu kemudian didisposal oleh tim jibom. Jadi kemarin terdengar ada ledakan kedua kalinya.

"Kemudian kalau rekan-rekan dengar kemarin ada disposal ya itu kami disposal, karena sifatnya sensitif sehingga kita disposal," ucapnya.

Yuri menyebut pihaknya masih mendalami adanya rangkaian lain. Pendalaman akan disampaikan lebih lengkap nantinya.

"Kemudian terkait dengan rangkaian lain, kita masih mendalami teman-teman dari jibom, Korps Brimob nanti kita akan sampaikan setelah lengkap," ucapnya.

Simak halaman selanjutnya

Polisi Periksa 3 Orang Keluarga Pelaku

Yani Sudarto mengatakan pemeriksaan terhadap tiga anggota keluarga pelaku tengah berlangsung. Dia menyebut penyidik tengah menggali informasi keterkaitan ketiganya dengan pelaku.

"Untuk pemeriksaan terhadap keluarga pelaku saat ini sedang berlangsung, ada tiga orang yang sedang diperiksa. Tim penyidik masih menggali keterkaitan ketiga keluarga ini dengan tersangka bom bunuh diri," ujarnya.

Dia mengatakan penyidik telah mengamankan 23 barang bukti. Puluhan barang bukti itu mulai serpihan bom hingga DVR rekaman CCTV di sekitar lokasi.

Mengenai barang bukti yang sudah diamankan, ada 23 barang bukti, yaitu adalah serpihan bom, kemudian bom yang sudah disposal bom pancinya. Kemudian sepeda motor, kemudian selembaran yang menempel pada motor tersebut, kemudian HP dan beberapa DVR dari beberapa CCTV yang sudah kami amankan," imbuhnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads