Dalam rangka memperingati 30 tahun hubungan diplomatik RI-Kroasia, KBRI Zagreb menggelar workshop bertajuk 'G20 Indonesia Updates on the Outcomes and next steps'. Dalam acara tersebut, Duta Besar RI di Zagreb, Suwartini Wirta mengatakan kegiatan ini digelar untuk mendiseminasi capaian Indonesia pada Presidensi G20.
"Indonesia senantiasa mendukung multilateralisme dan meyakini kolaborasi dalam menyelesaikan masalah global. KBRI Zagreb khusus menyelenggarakan workshop ini untuk mendiseminasikan capaian Presidensi G20 Indonesia, termasuk hasil KTT G20 di Bali," ujar Suwartini dalam keterangan tertulis, Kamis (8/12/2022).
Workshop yang digelar pada Senin (5/12) ini dipandu oleh Duta Besar Kroasia untuk RI tahun 2013-2019, Dražen Margeta dan menghadirkan pembicara utama, yaitu Staf Ahli Menlu Duta Besar RI sekaligus Wakil Sekretariat Indonesia untuk Komite Nasional Presidensi G20 Indonesia, Muhsin Syihab.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada kesempatan ini, Muhsin menuturkan capaian kinerja Pemerintah RI dalam memimpin Presidensi G20 di tengah krisis multidimensi. Ia menegaskan Indonesia senantiasa berupaya untuk menjembatani berbagai pendapat dan kepentingan negara peserta yang seringkali diwarnai perbedaan. Keberhasilan Indonesia ini disebutnya telah membalikkan skeptisisme dan menjadi warisan yang akan bertahan dalam waktu lama. Selain itu, diskusi dalam workshop juga mengupas butir-butir penting dari Deklarasi Pemimpin G20 Bali.
"Deklarasi ini menjadi dokumen penting dalam memandu perumusan dan eksekusi kebijakan yang diharapkan dapat berdampak positif bagi seluruh negara", ucapnya.
Dalam acara ini dipaparkan hasil monumental G20, seperti pembentukan Pandemic Fund dengan komitmen terkumpul mencapai USD 1,5 miliar sebagai investasi untuk pandemic prevention, preparedness, and response; Bali Compact dan Bali Energy Transition Roadmap untuk mendukung percepatan transisi energi dan pemulihan ekonomi yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Presidensi G20 Indonesia pun mendorong G20 menghasilkan manfaat konkret bagi dunia yang tidak hanya diperuntukkan untuk anggota G20. Dorongan tersebut dilakukan dengan memelopori daftar kerja sama konkret melalui 361 proyek dengan nilai sekitar USD 238 miliar. Kerja sama bisa dilakukan misalnya untuk pembangunan pusat pelatihan pertanian di Fiji dan pelatihan manajemen bencana di CARICOM yang manfaatnya dapat dirasakan langsung bagi masyarakat dunia.
Dalam sesi diskusi, peserta mendukung pandangan Indonesia mengenai pentingnya kolaborasi global dan urgensi untuk menjembatani perbedaan kepentingan semua pihak. Selain itu, upaya Pemerintah RI dalam menyosialisasikan G20 diapresiasi oleh Dubes India di Zagreb yang dinilai bisa menjadi contoh bagi Presidensi India.
Ke depannya hasil G20 Indonesia diharapkan dapat ditindaklanjuti melalui penguatan kerja sama, termasuk oleh KBRI Zagreb sebagai ujung tombak mesin diplomasi Indonesia di Kroasia.
Sebagai informasi, workshop dihadiri oleh Penasihat Bidang Ekonomi Presiden Kroasia, Velibor Mačkić, Penasihat Bidang Ekonomi Menlu dan Eropa Kroasia, Ivica Miličić, para Duta Besar dari negara sahabat, termasuk Duta Besar India memegang tongkat presidensi G20 selanjutnya tahun 2023, serta para pelaku bisnis.
Simak juga 'Sandiaga Uno Sebut KTT G20 Sumbang Rp 7,4 Triliun untuk PDB':