Ferdy Sambo tegas membantah kesaksian Bharada Richard Eliezer yang diutarakan dalam sidang mengenai sosok wanita yang keluar dari rumahnya sembari menangis. Ferdy Sambo mengklaim tidak ada motif lain selain pemerkosaan terkait kasus ini.
Hal itu disampaikan Sambo dalam sidang di PN Jaksel, Selasa (6/12/2022). Sementara itu pihak keluarga Yosua mengaku lebih percaya pengakuan Bharada E ketimbang versi Sambo.
Dirangkum detikcom, berikut ini klaim Sambo dan bantahan pihak kuasa hukum Yosua dan kuasa hukum Bharada Richard Eliezer terkait klaim Sambo itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ferdy Sambo mengatakan, istrinya, Putri Candrawathi, diperkosa Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Baca juga: Ferdy Sambo: Eliezer Harusnya Dipecat Juga |
"Tidak benar keterangan dia itu. Ngarang-ngarang. Jelasnya istri saya kan diperkosa sama Yosua. Tidak ada motif lain, apalagi itu perselingkuhan," ucap Sambo selepas sidang.
Sambo menuding Eliezer berbohong. Dia mengaku akan mencecar Eliezer perihal ini dalam sidang berikutnya.
"Kita juga nanti tanyakan di persidangan. Siapa yang nyuruh dia ngarang-ngarang seperti itu," ucap Sambo.
Sebelumnya, Ferdy Sambo angkat bicara terkait pernyataan Richard Eliezer dalam sidang tentang adanya wanita yang menangis di rumah Sambo di Jalan Bangka, Jakarta Selatan. Sambo mengatakan cerita Eliezer itu adalah karangan.
"Tidak benar keterangan dia itu, ngarang-ngarang," kata Ferdy Sambo usai menghadiri sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (6/12/2022).
Baca halaman selanjutnya kesaksian Bharada E.
Kesaksian Eliezer
Cerita seorang wanita yang disebut tiba-tiba keluar dari rumah pribadi Ferdy Sambo dalam keadaan menangis itu terkuak saat Eliezer bersaksi untuk terdakwa Bripka Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf di sidang kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua Hutabarat pada Rabu (30/11/2022).
Mulanya, Eliezer mengatakan momen wanita misterius menangis di rumah Ferdy Sambo di Jalan Bangka, Jakarta Selatan, ketika Sambo dan Putri Candrawathi di rumah. Momen wanita misterius di rumah Bangka itu terjadi pada Juni lalu.
Eliezer menyebut dia berjaga di depan rumah bersama Farhan dan Alfons. Kemudian, katanya, ada Romer, Sadam, dan sejumlah asisten rumah tangga (ART) Sambo di bagian belakang rumah Bangka.
Eliezer tak menjelaskan apa yang terjadi di dalam rumah. Namun, katanya, ada wanita yang keluar dari rumah Sambo. Eliezer juga mengaku tidak pernah melihat wanita itu. Dia menyebut wanita itu keluar rumah dalam kondisi menangis.
"Sekitar satu jam, dua jam, baru tiba-tiba ada orang keluar dari rumah. Pagar kami tutup, dia ketuk dari dalam rumah. Saya bilang Alfons 'ada orang keluar', dia buka pintu, tiba-tiba ada perempuan. Saya tidak kenal dia, nangis dia, baru ini (saya lihat), siapa ya? Karena saya nggak ada waktu dia datang. Saya lihat di di dalam ada Pak Erben juga di depan rumah," ucap Eliezer.
Respons Pihak Yosua soal Klaim Sambo
Ferdy Sambo membantah kesaksian Richard Eliezer tentang ada momen wanita menangis di rumah Sambo di Bangka, Jakarta Selatan. Pengacara keluarga Brigadir N Yosua Hutabarat pun tidak ambil pusing atas bantahan Sambo itu.
"FS mengatakan tidak ada perselingkuhan ya, katanya Eliezer hanya karang cerita ya? Oke, itu terserah Ferdy Sambo karena dia sebagai terdakwa dia punya hak ingkar tapi dengan hak ingkar mengikat pada dirinya sendiri," ujar Martin saat dihubungi, Selasa (6/12/2022).
Martin pun mengapresiasi keberanian Eliezer mengungkap momen adanya perempuan menangis di rumah Sambo dan Putri itu. Martin menilai semua ini dilakukan Eliezer demi permohonan justice collaborator-nya. Dia pun percaya pada semua perkataan Eliezer.
"Tapi yang kita perlu kita apresiasi adalah Richard Eliezer itu memiliki story yang merupakan pelaku yang bekerja sama ataupun ikut serta rekayasa kasus, yang akhirnya justice collaborator tentunya dengan pertimbangan ini Richard Eliezer harus berkata sejujurnya," ucap Martin.
Baca halaman selanjutnya.
Pengacara Sebut Kesaksian Bharada E yang Benar
Pengacara Bharada Richard Elizer, Ronny Talapessy, tidak terima dengan pernyataan Ferdy Sambo yang menyebut kliennya mengarang cerita perihal wanita menangis di rumah Sambo di Jalan Bangka, Jakarta Selatan. Ronny menegaskan kliennya berkata jujur.
"Itu kan ditanya majelis hakim, ada nggak peristiwa, dan di dalam penyampaian tersebut kelihatan natural dan itu sudah sesuai disampaikan klien saya," kata Ronny saat dihubungi, Selasa (6/12/2022).
Ronny mengatakan, untuk membuktikan perkataan kliennya itu, dia sudah meminta jaksa menghadirkan dua asisten rumah tangga (ART) Sambo bernama Rojiah dan Sartini serta satu ajudan Sambo lainnya bernama Sadam. Namun, hingga kini ketiganya belum juga bersaksi.
"Saksi yang kita minta hadirkan sampai sekarang belum datang. Emang nggak ada di BAP, kita juga sudah minta ART sampai sekarang nggak datang, jadi klien saya yang benar," ucapnya.